Goa Kutameneuh Petilasan Kerajaan Pajajaran yang Penuh Misteri

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Provinsi Jawa Barat memiliki banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi, termasuk tempat yang bersejarah dan sakral bagi penduduk sekitar.

Salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi adalah Goa Kutamaneuh yang terletak di Kampung Babakan Ciburial, Desa Cikujang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Goa yang menjadi tempat berziarah ini, konon katanya merupakan petilasan Prabu Siliwangi. Nama Kutamaneuh ini diambil dari makna Kuta atau singkatan dari kata Makuta atau topi raja, sedangkan maneuh artinya tetap atau diam pada tempatnya.

Goa yang memiliki luas sekitar 1,2 hektar ini diyakini sebagai lokasi sakral karena goa ini dulunya merupakan tempat perisitirahatan Raja Pajajaran Prabu Siliwangi serta anaknya Raden Kian Santang.

Awal mula sejarahnya menurut penjaga Goa Kutameneuh, Kang Monong, dahulu ada dua kelinci putih yang hilang setelah masuk ke dalam lubang. Lalu oleh warga setempat yang penasaran lubang tersebut mencoba untuk menggali lebih dalam ternyata ada lubang yang bisa menembus hingga ke goa yang ada di Cirebon, Banten, dan Bogor. Akan tetapi hal ini hanya bisa dilakukan oleh orang-orang tertentu saja.

Dari akun YouTube Sukabumi Ghost Hunter, warga setempat yang sering melewati Goa Kutamaneuh acapkali melihat penampakan berupa harimau dan siluman berwujud ular.

Mitosnya apabila datang ke Goa Kutamaneuh dengan niat tidak baik, akibatnya adalah sulit untuk keluar dari Goa bekas Kerajaan Pajajaran tersebut.

Menurut salah satu pemandu wisata spiritual Nira Santiara dalam akun YouTube Official Warta Sukabumi, mengatakan di dalam goa terdapat sepuluh ruangan, namun hanya sembilan ruangan yang berbentuk kamar tidur dan tempat berziarah yang bisa ditempati. Disinyalir kesembilan ruangan tersebut dulunya merupakan tempat peristirahatan keluarga Hyang Prabu Siliwangi.

Tamu yang datang biasanya datang pada malam selasa dan jumat dengan berbagai tujuan, ada yang hanya ingin sekedar mengetahui tempat saja, ada juga yang bersemedi hingga bermalam malam untuk mendapatkan petunjuk, naik tahta dan jababatan, serta mendapatkan pasangan hidup.

Pengunjung dan peziarah biasanya banyak jika menjelang bulan maulid, yang datang bukan hanya dari daerah Sukabumi dan Indonesia saja, bahkan dari mancanegara terutama dari Asia Tenggara pun sering berdatangan. Biasanya pengunjung yang datang menginap maksimal tiga malam di goa tersebut.

Jika ingin memasuki Goa Kutamaneuh ini tidak boleh sembarangan. Apabila salah, bisa-bisa kualat atau tertimpa kesialan. Maka dari itu harus meminta izin kepada juru kunci goa yang saat ini berjumlah sembilan orang.

Sebab, juru kunci inilah yang dipercaya menjaga keamanan goa. Bagi yang ingin bersemedi, juru kunci atau kuncen akan mengantar-jemputnya agar tidak kesasar.

Pihak pemerintah Desa Cikujang sejak tahun 2007 sudah mengusulkan agar kawasan Goa Kutamaneuh dijadikan tempat pariwisata yang dikelola dengan baik untuk menaikkan perekonomian warga sekitar dengan tidak mengubah tatanan birokrasi goa tersebut.

Reporter: Ananda Sri Maulida

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jaga Ketahanan Pangan, DP3 Sleman Siapkan Strategi Mitigasi Dampak Perubahan Iklim di Sektor Pertanian

Mata Indonesia, Sleman - Plt. Kepala Dinas Pertanian,Pangan dan Perikanan Kabupaten Sleman menyatakan pentingnya untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam memahami strategi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim di lingkungan wilayahnya, untuk menjaga produksi dan ketahanan pangan.
- Advertisement -

Baca berita yang ini