MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin 26 Oktober 2020 kembali diguncang gempa bumi dengan magnitudo 4,5, pukul 06:49:48 WIB.
Badang Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa di laut 95 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran. “Kedalaman 10 kilometer, dirasakan (MMI) II Pangandaran, II Ciamis,” BMKG men-tweet di akun Twitter.
Sebelumnya gempa tektonik bermagnitudo 5,5 terjadi di Samudera Indonesia berjarak sekitar 88 kilometer barat daya Pangandaran pada Minggu pagi, pukul 07.56 WIB. Guncangannya terasa hingga ke Sukabumi, Bandung, Tegal, juga sampai ke Yogyakarta.
Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono menggatakan pusat sumber atau episenter gempa terletak pada koordinat 8,2 LS dan 107,86 BT. “Dari kedalaman 62 kilometer,” ujarnya.
Gempa yang terjadi merupakan tergolong gempa menengah akibat aktivitas subduksi atau penunjaman lempeng Indo-Australia ke Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (Thrust Fault).
Menurut BMKG guncangan gempa dirasakan di daerah Sukabumi, Tasikmalaya, dan Pangandaran dengan skala III-IV MMI. Sementara di Kuningan, Garut, Cilacap berskala III MMI. Getaran gempa dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan ada truk berlalu.
Di Kabupaten Bandung, Kebumen, Kutoarjo, Banyumas, Banjarnegara, Kulonprogo, Bantul, Gunung Kidul, Yogyakarta, gempa bumi terasa dengan skala II-III MMI. Sementara di Kota Bandung dan Tegal berskala II MMI. Getaran dirasakan oleh beberapa orang dan membuat benda-benda ringan yang digantung bergoyang.