Madrid Tumbang di Kandang, Begini Komentar Zidane

Baca Juga

MATA INDONESIA, MADRID – Real Madrid menelan kekalahan di kandang sendiri lawan Shakhtar Donetsk. Zinedine Zidane yakin, anak asuhnya bisa bangkit di laga berikutnya.

Bertanding di matchday pertama Grup B Liga Champions, Kamis 22 Oktober 2020 dini hari WIB di Stadion Alfredo Di Stefano, Madrid kalah dengan skor 2-3.

Madrid tertinggal 0-3 di babak pertama melalui gol Tete, bunuh diri Raphael Varane, dan Manor Soloman.

Los Blancos berupaya bangkit di babak kedua, tapi mereka hanya bisa mencetak dua gol melalui Luka Modric dan Vinicius Junior.

Ini merupakan kekalahan kedua beruntun Madrid setelah akhir pekan kemarin kalah 0-1 lawan tim promosi, Cadiz, juga di kandang sendiri.

“Saya bisa memperbaiki situasi ini dan itu yang akan saya lakukan. Para pemain juga akan berusaha. Kami akan mencari solusi dan menemukannya. Kini kami harus mempersiapkan diri lawan Barcelona (hari Sabtu),” kata Zidane, dikutip dari Marca, Kamis 22 Oktober 2020.

“Tentu saya perasaan tim tidak enak usai hasil ini. Perasaannya campur aduk. Kami melakukan kesalahan yang berujung pada gol pertama dan setelah itu kami sedikit kehilangan kepercayaan diri, aksi, dan semuanya di babak pertama,” tambahnya.

“Saya senang dengan pemain yang bereaksi dan berubah di babak kedua, karena mereka tak pantas tampil seperti di babak pertama. Ini pertandingan buruk, malam buruk. Saya pelatihnya dan saya yang akan bertanggung jawab mencari solusi,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini