Ketum PBNU Minta Umat Muslim Hormati Ramadan dengan Tidak Saling Caci

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Ramadan sebentar lagi datang. Alangkah indahnya bulan suci ini kita sambut dengan banyak-banyak berbuat kebaikan dan tidak saling bermusuhan.

Hal inilah yang diminta oleh Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj agar umat Islam di Indonesia menyudahi permusuhan gara-gara Pilpres 2019 yang kini sudah kelar.

“Tidak pantas dan tidak layak kita saling caci maki. Kita hormati bulan suci Ramadan dengan membuang rasa kebencian dan permusuhan, serta bangun persaudaraan,” kata Said Aqil di Jakarta, Jumat 3 Mei 2019.

Mengenai isu panas seputar Pemilu 2019, Said mengajak seluruh elemen masyarakat, khususnya umat Muslim agar bersabar menunggu hasil resmi dari KPU pada 22 Mei 2019 nanti.

“Kita percaya pada KPU, Bawaslu, dan DKPP, bahkan kita doakan KPPS yang gugur semoga diterima arwahnya diampuni segala dosanya,” kata Said dalam acara Multaqo yang digelar di Hotel Kartika Chandra.

Multaqo ini dihadiri oleh ulama sepuh Kiyai Maimun Zubair alias Mbah Moen, Habib Lutfi bin Yahya, Said Aqil Siraj, TGB Turmudi Badarudin, Kiyai Anwar Iskandar, Nasaruddin Umar, Maskuri Abdulillah, Kiyai Masdar F Mas’udi, Habib Salim Jindan dan lainnya.

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini