MATA INDONESIA, KUALA LUMPUR – Perceraian umumnya menjadi hal yang menyakitkan bagi sejumlah pasangan yang berpisah. Namun tidak bagi seorang wanita Malaysia yang bernama Aira.
Wanita ini malah merayakan perceraian dengan sang suami dengan menggelar pesta dengan teman-temannya. Ia merayakan perubahan statusnya menjadi single lagi.
Melansir World of Buzz, Senin 28 September 2020, Aira adalah korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Ia pun memutuskan untuk bercerai dengan suaminya.
“Perceraian selalu dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Tapi ini bukan hal buruk ketika kamu akhirnya bebas dari kekerasan. Jadi inilah aku merayakan kebebasan,” tulis Aira lewat akun @airawr_.
Divorce is always seen as a bad thing. But it's not a bad thing when you're finally free from abuse. So here is me celebrating freedom. Thank you girls. I just wished I had the brat here too. pic.twitter.com/T7cXYbuQ1g
— ?A I R A? (@airawr_) September 16, 2020
Aira mengaku menderita gangguan kecemasan. Meski demikian, mantan suaminya dulu kerap melakukan kekerasan mental.
Tak hanya itu, suami Aira ternyata juga punya isu manajemen emosi. Kesehatan mental Aira kemudian semakin memburuk dan dirinya didiagnosis menderita gangguan bipolar tipe 2.
Tidak hanya itu, si mantan suami juga menuntut Aira untuk menyembunyikan sikap kasarnya di rumah. Bahkan, karena sikap suaminya itu, Aira sempat ingin bunuh diri.
Keluarga Aira akhirnya menyadari kekerasan mental yang dilakukan si suami. Orangtua Aira pun setuju jika keduanya harus bercerai.
“Orangtuaku meyakinkan bahwa aku pantas diperlakukan lebih baik, dan mereka pikir perceraian bukan hal buruk jika kau terjebak dalam pernikahan yang hampir merenggut nyawamu,” tambahnya.
Berkat perceraian tersebut, Aira kini lebih bahagia. Dua bulan setelah cerai, Aira bahkan bisa berhenti meminum obat.
“Sekarang, banyak orang memberitahuku bahwa aku akan menemukan seseorang yang lebih baik.” “Tapi, aku tidak butuh atau tidak ingin seseorang yang bisa membuatku merasa lebih baik karena itu hanya akan membuatku tergantung, alih-alih mencintai diriku sendiri.”
Diketahui, pesta perceraian itu sendiri merupakan saran dari sahabat Aira. Selain itu, terapis Aira setuju karena hal ini dapat mengubah sesuatu yang traumatis menjadi positif.