Kenapa Ozil Tak Pernah Dimainkan Lagi, Arteta?

Baca Juga

MATA INDONESIA, LEICESTER – Mesut Ozil kembali tak dimainkan saat Arsenal menghadapi Leicester City di putaran ketiga Piala Liga. Pelatih Mikel Arteta punya alasan tersendiri.

Berlaga di King Power Stadium, Kamis 24 September 2020 dini hari WIB, Arsenal menundukkan Leicester City dengan skor 2-0. Dua gol The Gunners tercipta melalui gol bunuh diri Christian Fuchs dan Eddie Nketiah.

Arteta melalukan tujuh perubahan dalam susunan pemain lawan Leicester dibandingkan saat mengalahkan West Ham United akhir pekan kemarin di Liga Premier.

Tapi, tetap tak ada nama Ozil di susunan pemain inti. Sejak kompetisi Liga Premier Inggris dilanjutkan usai terhenti karena pandemi Covid-19, Ozil tak pernah lagi menghiasai susunan pemain inti klub London Utara itu.

Padahal, sebelumnya Ozil tak pernah absen di skuat Arsenal sebelum kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19.

“Tim ini berevolusi, Anda bisa lihat level yang mereka capai. Di sinilah posisi kami saat ini. Kami ingin berkembang lebih baik lagi dan bertarung dengan baik,” ujar Arteta, ketika ditanya ketika Ozil tak dimainkan lagi.

“Kami harus mempertahankan level permainan ini. Saya sangat senang dengan penampilan tim, karena kami tim pelatih kesulitan dalam menentukan susunan pemain. Kami memilih pemain yang kami yakin terbaik untuk setiap pertandingan,” katanya, dikutip dari Daily Mail, Kamis 24 September 2020.

“Saya memahami dan menghormati pertanyaan Anda, tapi saya berusaha melakukan pekerjaan ini seadil mungkin. Saya berusaha memilih pemain yang menurut pendapat saya dalam kondisi lebih baik,” tuturnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini