Anies Akui Kematian di Jakarta Naik Pesat, Mulai Kewalahan Tangani Corona?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Angka kematian akibat pandemi corona di DKI Jakarta masih tinggi. Hal ini pun diakui oleh Gubernur Anies Baswedan. Padahal ia telah kembali memberlakukan PSBB Jilid II sejak 14 September lalu.

Anies mengatakan, tingkat kematian di Jakarta melonjak cukup signifikan pada September 2020. Dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, tingkat kematian di Jakarta tergolong masih sangat rendah.

“Ketika bulan Juni, Juli, Agustus itu paling tinggi 20-an. Sekarang ini sampai 60-an,” ujarnya di Jakarta, 22 September 2020, melansir Okezone.

Ia juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil kunjungannya ke Taman Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Jakarta Timur pada 19 September lalu, jumlah penggalian liang lahat untuk pasien corona terus meningkat.

“Bahkan di Pondok Ranggon malam itu, mereka baru saja memakamkan yang ke 45 dalam satu hari. Jadi, angkanya tinggi. Ini yang sering saya katakan, hati-hati dengan angka kematian yang tinggi,” katanya.

Anies mengaku telah melakukan berbagai cara upaya untuk menekan angka penyebaran corona di Jakarta. Salah satunya dengan menambah jumlah pengujian (testing) ada tidaknya Covid-19 terhadap warga Ibu Kota.

“Jadi testing di Jakarta ini 5 kali lipat standar WHO, supaya kita bisa mendeteksi orang lebih awal. Dengan deteksi lebih awal, dia bisa dilakukan perawatan lebih awal,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini