Innalillahi, Eks Wakil Menlu, Dino Patti Djalal, Kritis Karena Covid19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Mantan Wakil Menteri Luar Negeri, Dino Patti Djalal dikabarkan harus dirawat di ruang ICU RSPAD, Rabu 16 September 2020 karena kritis setelah dinyatakan terinfeksi Covid19.

Menurut informasi yang disebarkan Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) melalui akun facebooknya, Dino selaku ketua forum itu masuk RSPAD, Selasa 15 September 2020.

Namun, dia mengalami gangguan pernapasan pada enam hari terakhir sebelum dibawa ke RSPAD Gatot Subroto.

“Hari ini beliau telah dipindahkan ke ruang ICU untuk mendapatkan perawatan khusus. Dr Dino mengharapkan doa dari semua sahabat agar cobaan ini dapat segera dapat segera dilalui,” begitu pernyataan FPCI yang dikutip Rabu 16 September 2020.

Dr. Dino Patti Djalal, M.A. pernah menjabat Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan masa tugas antara 14 Juli 2014 hingga 20 Oktober 2014.

Dino pernah menjadi Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, dilantik pada 10 Agustus 2010.

September 2013 dia mengundurkan diri dari jabatan itu untuk mengikuti Konvensi Calon Presiden dari Partai Demokrat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini