MATA INDONESIA, JAKARTA – Selain hukuman pembunuh Jamal Khashoggi yang dianggap terlalu ringan, Arab Saudi juga sedang diguncang isu penahanan dua ulama Islam terkemuka. Keduanya adalah Sheikh Abdullah Basfar dan Sheikh Saud Al-Funaisan.
Kabar itu diramaikan oleh pemilik akun twitter Prisoners of Conscience @m3takl_en. Akun tersebut mengungkapkan kedua cendikiawan Islam tersebut ditahan sejak Agustus 2020 dan Maret 2020.
Hingga hari ini belum ada keterangan resmi perihal penahanan kedua orang terkemuka tersebut.
Seperti dilansir world-today-news.com, akun Prisoners of Conscience hanya menyatakan bahwa Sheikh Dr Abdullah Basfar ditahan sejak Agustus 2020. Sedangkan, Sheikh Saud Al-Funaisan ditahan sejak Maret 2020.
Sheikh Abdullah BAsfar adalah seorang profesor di departemen Sharia dan Studi Islam Universitas King Abdul Aziz di Jeddah. Dia juga mantan Sekretaris Jenderal Organisasi Kitab dan Sunnah Dunia.
Laporan penahanan Sheikh Abdullah bertepatan dengan laporan penahanan Sheikh Saud Al-Funaisan, yang ditangkap pada bulan Maret.
Sementara, Al-Funaisan adalah seorang profesor universitas dan mantan dekan fakultas Syariah di Universitas Al-Imam Riyadh.
Spekulasi yang berkembang, penahanan kedua ulama tersebut dipandang sebagai bagian dari tindakan keras terhadap ekstremisme di kerajaan.
Hal itu diduga berdasarkan rencana Putra Mahkota Saudi Mohamed Bin Salman untuk menghapus identitas agama Arab Saudi.