Lebih Aman, Kini Penumpang Grab Wanita Bisa Pesan Sopir Sesama Gender

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Setelah tombol darurat (SOS), kini perusahaan ojek online Grab Indonesia menyediakan fitur agar penumpang perempuan bisa dapat sopir sesama gender.

Managing director Grab Indonesia Neneng Goenadi mengatakan pihaknya menyiapkan fitur tersebut untuk memberi keamanan dan kenyamanan bagi penumpang perempuan.



“Nanti saat kami mengalokasikan driver semaksimal mungkin berdasarkan situasi dan kondisi, kalau bisa penumpang perempuan dan ingin pengemudinya perempuan akan coba kita carikan,” ujarnya.

Namun, ketersediaan pengemudi sesama gender masih disesuaikan dengan kondisi di sekitar pengguna Grab. “Jadi sebisa mungkin kami menggabungkan driver perempuan dan penumpang perempuan, kalau ada ketersediannya di daerah tersebut,” katanya.

Selain bisa dipakai oleh penumpang, fitur serupa juga bisa dimanfaatkan oleh mitra pengemudi Grab saat memilih penumpang sesama gender. Neneng menerangkan jika alasan keamanan bagi penumpang dan pengemudi pemnjadi alasan di balik kemunculan fitur ini.

“Sebenarnya kalau bisa kami akan supaya lebih aman karena masalah aman dari kedua belah pihak jadi setiap orang juga merasa aman,” katanya.

Menyoal ketersediaan pengemudi perempuan, Neneng belum tak bisa mengungkapkan angka pastinya. “Itu tadi cukup banyak tapi secara persentase terus terang kami belum punya semuanya,” katanya.

Neneng hanya memastikan fitur keamanan barunya itu akan dirilis secara resmi pada Juni atau Juli mendatang.

Menyoal keamanan, Grab sudah meluncurkan dua fitur keamanan terbaru untuk penggunannya yaitu layanan telepon cuma-cuma atau Free Call VoIP dan pengenalan wajah bagi pelanggan (passenger selfie verification).

Fitur Free Call VoIP ini memungkinkan pengguna melakukan panggilan telepon antar penumpang dan pengemudi tanpa terkena biaya. Sementara fitur pengenalan wajah bagi pelanggan (passenger selfie verification) untuk proses verifikasi identitas pengguna saat pertama kali menggunakan aplikasi melalui swafoto.

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini