Prediksi Doni Monardo Soal Karhutla 2020

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Di musim kemarau ini, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) menjadi ancaman serius. Tahun 2019 lalu, karhutla begitu menggila, menghanguskan banyak lahan di berbagai wilayah di Indonesia.

Akankah kejadian yang sama terulang tahun ini?

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo memprediksi, luasan karhutla 2020 ini akan mengalami penuruanan dibanding tahun 2019.

Prediksinya ini didasarkan pada faktor cuaca dan masyarakat yang lebih banyak beraktivitas di dalam rumah.

“Jadi kita akan lebih optimistis saat ini dibanding 2019, karena faktor cuaca dan masyarakat banyak beraktivitas di dalam rumah,” kata Doni di Jakarta, Kamis 13 Agustus 2020.

Ia mengatakan hal itu dapat dilihat dari cuaca yang berpengaruh signifikan. Ketika kemarau basah terjadi, volume atau luas lahan terbakar diperkirakan akan kecil, sebaliknya akan luas jika kemarau panjang.

Hal ini merujuk pada prediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), bahwa luasan lahan terbakar di 2020 akan turun karena kemarau relatif basah. Agustus menjadi puncak musim kemarau dan diharapkan sudah menurun di September.

Jika dibandingkan periode sama 2019, ada penurunan sekitar 600 titik panas. Jumlah lahan terbakar memang turun hingga 31 Juli 2020 mencapai lebih dari 38.000 hektare (ha).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini