Gelandangan Ini Reuni dengan Keluarga usai Foto Makeover-nya Viral

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Seorang pria gelandangan berhasil bertemu keluarganya usai fotonya yang menjalani makeover di salon viral di media sosial. Pria itu adalah Joao Coelho Guimaraes.

Pria 45 tahun itu sudah lama hidup menggelandang. Pemilik salon yang kerap melihat Joao mondar mandir di areanya untuk memulung kaleng bekas pun menawarkan makeover.

Awalnya, suatu hari Joao memberanikan diri untuk masuk karena ingin meminjam pisau cukur. Namun, pemilik dan pegawai salon bermurah hati untuk memotong rambut, mencukur jenggot, dan memberinya baju baju secara cuma-cuma.

“Dia datang dan kami bertanya apakah dia lapar dan ingin sesuatu untuk dimakan. Tapi dia menolak, dan bertanya apakah kami punya pisau cukur agar dia bisa memotong jenggotnya,” ujar pemilik salon, Alessandro Lobo, dilansir dari Daily Mail.

Joao bahkan mendapat tiga kemeja baru, celana, jaket, dan sepatu. Total, butuh dua jam untuk merapikan penampilannya.

“Dia adalah pria pemalu dan hanya bicara beberapa kata. Tapi kami menyadari ekspresi puasnya dan dia sangat berterima kasih kepada kami,” imbuh pemilik salon.

Hasil makeover Joao Coelho ini lantas diunggah ke akun Instagram salon di @padoooficial. Foto tersebut viral, dan keluarga Joao berhasil mengenali sosoknya.

Keluarga Joao Coelho percaya bahwa dia sudah meninggal selama 10 tahun lamanya. Untunglah, ibu dan saudarinya mengenali foto Joao yang viral.

“Mereka melihat foto itu dan menghubungiku, dan karena dia (Joao) tidak punya telepon atau alamat tetap, mereka akan datang keesokan harinya untuk menemukannya,” imbuh Alessandro Lobo.

Keluarga Joao menelepon pada tanggal 16 Desember 2020 silam. Sehari setelahnya, mereka berhasil menemukan Joao dan melakukan reuni.

Meski Joao kini telah menemukan keluarganya kembali, pria itu mengaku masih ingin hidup di jalanan. Pasalnya, dia sudah terlanjur terbiasa.

“Saudarinya ingin menyambut dan membawanya pulang, tapi dia tidak mau. Dia bilang di jalanan, dia merasa bebas. Itu sebabnya dia tidak mau pulang.”

“Tahun 2020 adalah tahun di mana banyak yang kehilangan orang tercinta di seluruh dunia, dan di tengah semua ini, keluarga mereka bisa merasa bahagia,” tutup pemilik salon, Alessandro Lobo.

 

View this post on Instagram

 

A post shared by P A D O O (@padoooficial)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Hilirisasi Buka Lapangan Pekerjaan dan Arah Ekonomi

Oleh: Winna Nartya *) Dalam perdebatan publik, hilirisasi kerap direduksi menjadi larangan ekspor bahan mentahatau pembangunan smelter. Padahal, substansi kebijakan ini jauh melampaui industri berat. Staf Khusus Menteri Investasi dan Hilirisasi, Sona Maesana, menekankan bahwa hilirisasiadalah soal penciptaan nilai tambah yang berkelanjutan, kemandirian ekonomi, danpembukaan lapangan kerja, serta penentuan arah masa depan bangsa. Ia melihat, daripengalamannya di dunia usaha dan kini di ranah kebijakan, bahwa hilirisasi hanya akanbertahan bila ekosistem investasinya sehat dan ada keberpihakan pada pelaku lokal. Karenaitu, ia menilai sekadar mendirikan pabrik tidak cukup; pertanyaan kuncinya adalah siapa yang menikmati nilai tambahnya dan bagaimana rantai pasoknya melibatkan anak bangsa secaraaktif. Dalam pandangannya, hilirisasi mesti membuka pekerjaan lokal, mengikutsertakan UKM, dan menaikkan kelas pengusaha Indonesia melalui kemitraan yang nyata. Di ranah kebijakan, Sona Maesana menjelaskan pemerintah mendorong integrasi antarapelaku lokal dan asing, memberi insentif bagi investor yang membina industri lokal, sertamenata regulasi yang transparan agar tumpang tindih perizinan berkurang. Ia juga menilaikecepatan dan kepastian perizinan lebih penting daripada angka komitmen investasi di ataskertas, karena tanpa eksekusi yang jelas, angka hanyalah janji. Sebagai jembatan antarabahasa investor dan bahasa pemerintah, ia mendorong cara pandang baru: bukan sekadar“menjual proyek”, melainkan menumbuhkan kepercayaan jangka panjang. Ia pun mengingatkan bahwa hilirisasi tidak berhenti pada mineral dan logam; sektor digital, pertanian, farmasi, hingga ekonomi kreatif perlu masuk orbit hilirisasi melalui keterhubunganstartup kesehatan dengan BUMN farmasi, petani dengan pembeli industri lewat platform lokal, serta skema yang mengkomersialisasikan inovasi kampus.  Di tingkat kelembagaan, peta jalan hilirisasi diperkuat oleh kolaborasi antarpemerintah, industri, dan kampus. Himpunan Kawasan Industri (HKI) menandatangani nota kesepahamandengan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM serta Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi, yang disaksikan Presiden Prabowo Subianto. Ketua Umum HKI, Akhmad Ma’ruf Maulana, menyampaikan bahwa kerja sama ini merupakan perwujudan AstaCita untuk mendorong kemandirian ekonomi, memperkuat keberlanjutan, dan mempercepatinovasi teknologi sebagai pilar pertumbuhan. Ia menegaskan peran HKI sebagai penghubungsektor industri, pendidikan, dan pemerintah untuk melahirkan daya saing berbasispengetahuan dan inovasi. Ruang lingkupnya meliputi penyelarasan kurikulum dengankebutuhan industri, kolaborasi riset untuk mempercepat hilirisasi dan menarik investasi, sertapeningkatan daya saing melalui pembentukan SDM industri yang unggul. Contoh konkret hilirisasi yang langsung menyentuh pasar tenaga kerja tampak di Aceh. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Cut Huzaimah, menyerukan penghentianekspor karet mentah karena pabrik pengolahan di Aceh Barat, yaitu PT Potensi Bumi Sakti, siap beroperasi menampung seluruh produksi lokal. Ia menilai pengolahan di dalam daerahpenting untuk mendorong hilirisasi, membuka lapangan kerja, dan menaikkan kesejahteraan. Pabrik yang berdiri di lahan 25 hektare itu memiliki kemampuan mengolah 2.500 ton karetkering per bulan, dan pemerintah daerah menilai stabilitas serta keamanan investasi harusdijaga agar manfaatnya langsung dirasakan rakyat Aceh. Di klaster pangan–petrokimia, hilirisasi juga dikuatkan melalui kemitraan strategis. DirekturUtama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi, menjelaskan bahwa perusahaanmemperluas kerja sama dengan Petronas Chemicals Group Berhad untuk memperkuatketahanan pangan regional sekaligus mendorong hilirisasi pupuk dan petrokimia di Indonesia. Kolaborasi ini mencakup penjajakan sinergi pasokan urea dan amonia, transfer pengetahuan teknis dan operasional, serta penguatan tata kelola Kesehatan, Keselamatan, danLingkungan (Health, Safety, and Environment/HSE).  Jika ditautkan, tiga simpul di atas, yakni kebijakan investasi yang berpihak pada pelaku lokal, penguatan link–match kampus–industri, dan proyek pengolahan komoditas serta petrokimia, menggambarkan logika hilirisasi yang lengkap. Lapangan kerja tidak hanya muncul di pabrikutama, melainkan juga pada efek pengganda: logistik bahan baku, jasa pemeliharaan mesin, kemasan, transportasi, layanan digital rantai pasok, hingga jasa keuangan dan asuransi. Dengan kurikulum yang diselaraskan, talenta lokal tidak sekadar menjadi tenaga operasional, melainkan juga teknisi, analis proses, dan manajer rantai pasok....
- Advertisement -

Baca berita yang ini