MINEWS, MEKKAH – Jumlah anggota jemaah Indonesia yang jatuh sakit di Arafah pada musim haji 1440 hijriah berkurang drastis menjelang pelaksanaan wukuf atau puncak haji.
Diketahui, posko kesehatan KKHI di Arafah sejak beroperasinya pada Jumat malam, 9 Agustus lalu, merawat 59 pasien anggota jemaah haji. “Kalau tahun lalu sejak malamnya sudah 70 pasien,†kata Kepala Pusat Pelayanan Kesehatan Haji Indonesia dr Eka Yusuf Singka di Arafah, Sabtu 10 Agustus 2019.
Dari pasien-pasien yang sakit tersebut, kata dia, pihaknya memberikan perawatan maksimal. Bila membaik akan dikembalikan ke tendanya untuk melanjutkan ibadah.
Namun jika perlu penanganan lebih lanjut akan dirujuk ke Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS) terdekat.
Menurut Eka, turunnya angka anggota jamaah yang dirawat karena sakit didorong beberapa sebab. Di antaranya screening awal yang baik dan semakin tingginya kesadaran jemaah untuk menjaga kesehatan diri mereka.
“Jemaah sudah mulai aware, kesadaran untuk menjaga kesehatannya mulai tinggi karena mereka tahu kalau tidak sehat ya tidak bisa,†katanya.
Sedangkan mereka yang mengikuti safari wukuf dengan menggunakan 10 bus yang disediakan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) sebanyak 65 orang.