Wajib Coba, 5 Tips Atasi Kurang Tidur Selama Puasa Ramadan

Baca Juga

MATA INDONESIA , JAKARTA – Saat puasa di bulan Ramadan aktivitas tidur pasti berubah dari biasanya. Manusia idealnya membutuhkan waktu sekitar 6–8 jam untuk istirahat.

Tetapi, pada bulan Ramadan waktu tidur tersebut bisa berkurang karena harus bangun lebih cepat untuk melakukan sahur.

Kurangnya waktu tidur bisa membuat mengantuk dan mengganggu aktivitas puasa pada siang hari di bulan Ramadan. Untuk menghindarinya, coba lakukan beberapa hal ini.

1. Cobalah untuk tidur lebih awal
Cara paling sederhana adalah tidur lebih awal. Setelah melakukan salat tarawih dan aktivitas lainnya sebaiknya segera tidur. Tidur lebih cepat supaya tidak telat bangun sahur dan waktu istirahat yang cukup.

2. Usahakan olahraga di sore hari
Olahraga di sore hari akan membuat tubuh merasa lelah sehingga akan lebih mudah untuk kita tertidur lebih awal. Dengan berolahraga juga bisa meningkatkan imun yang membuat tidur pulas.

3. Sempatkan untuk tidur siang
Sempatkanlah untuk tidur siang di waktu istirahat. Memang, dampaknya mungkin tidak akan persis sama seperti tidur malam hari, namun setidaknya tidur siang dapat mengisi kekurangan tidur yang kita alami.

4. Memperhatikan pola makan
Pola makan penting diperhatikan karena berpengaruh pada kualitas tidur. Selain itu hindari juga makanan asin yang bisa membuat dehidrasi.

5. Kurangi konsumsi kafein
Kebiasaan mengonsumsi kopi di bulan Ramadan sebaiknya dikurangi. Ada baiknya tidak mengonsumsi kafein saat ingin istirahat atau tidur di malam hari.

Reporter: Purwati Soleha

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini