Perhatian, Ini Makanan yang Harus Dihindari Ibu Hamil saat Buka Puasa

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Ada beberapa kondisi ibu hamil yang diperbolehkan menjalankan ibadah puasa. Tapi harus diingat, ada makanan yang harus dihindari saat berbuka puasa demi kesehatan ibu dan bayi di kandungan.

Jika ibu hamil memutuskan untuk ikut menjalankan ibadah puasa, penting untuk bertanya pada dokter kandungan atau bidan. Mereka akan melihat riwayat kehamilan dan memberikan saran tentang berat badan, gaya hidup, dan modifikasi makanan selama beberapa minggu berpuasa.

Makanan yang dikonsumsi saat berbuka puasa merupakan hal yang harus diperhatikan ibu hamil. Setelah seharian berpuasa, seseorang cenderung ingin ‘balas dendam’ pada waktu berbuka. Hal ini membuat ibu memiliki keinginan untuk makan apapun dalam porsi banyak.

Berikut adalah makanan atau minuman yang harus dihindari ibu hamil saat buka puasa:

Kopi
Saat berbuka puasa, ibu hamil dianjurkan untuk tidak mengonsumsi kopi. Sebab minuman ini bersifat diuretik alias bisa meningkatkan keinginan untuk buang air kecil. Selama berpuasa, tubuh sudah kekurangan cairan karena tidak makan dan minum dalam waktu yang lama. Sehingga mengonsumsi asupan yang bersifat diuretik malah bisa memicu terjadinya dehidrasi pada ibu hamil.

Makanan dan Minuman Terlalu Manis
Makanan dan minuman yang terlalu manis juga sebaiknya dihindari saat berbuka puasa. Apalagi kalau rasa manis tersebut berasal dari zat pemanis atau gula tambahan. Mengonsumi makanan dan minuman yang banyak mengandung gula dapat memicu berbagai penyakit menyerang ibu dan janin.

Salah satu risiko dari terlalu banyak mengonsumsi makanan manis adalah obesitas alias kelebihan berat badan pada ibu dan bayi. Wanita hamil yang mengalami obesitas akan lebih berisiko terhadap gangguan kehamilan seperti preeklampsia dan diabetes gestasional.

Makanan Cepat Saji
Makanan cepat saji biasanya tidak memiliki kandungan gizi yang cukup beragam untuk memenuhi kebutuhan ibu selama hamil. Karena itu, ibu hamil tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan cepat saji saat berbuka puasa.

Selain itu, sebagian besar makanan cepat saji biasanya terbuat dari bahan-bahan makanan yang mungkin sudah tidak segar lagi. Misalnya daging atau sayuran yang mungkin sudah terkontaminasi bakteri berbahaya.

Ibu juga tidak dianjurkan mengonsumsi mi instan secara berlebihan. Sebab kandungan dalam makanan ini disebut dapat mengganggu pertumbuhan saraf janin dan memicu gangguan saraf ketika anak lahir.

Makanan Pemicu Asam Lambung
Menu buka puasa terbaik biasanya terdiri dari beragam makanan yang memiliki kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Artinya, saat berbuka puasa sebaiknya ibu menghindari jenis makanan yang malah bisa memicu terjadinya masalah, salah satunya naiknya asam lambung.

Ada beberapa jenis buah pemicu naiknya asam lambung yang sebaiknya dihindari sebagai santapan berbuka puasa. Misalnya buah jeruk, nanas, nangka, hingga durian. Terlalu banyak mengonsumsi jenis makanan ini bisa menyebabkan produksi asam lambung dalam tubuh meningkat dan berujung pada nyeri dada.

Makanan Beku yang Tinggi Garam
Makanan beku seringkali mengandung tinggi garam. Sedangkan bagi ibu hamil dianjurkan untuk menghindari konsumsi garam secara berlebihan. Bila memungkinkan, sebaiknya pilihlah makanan beku yang organik dengan kadar garam dan lemak yang rendah.

Makanan Mentah atau Setengah Mentah
Ibu hamil sangat rentan terinfeksi bakteri dari makanan mentah ataupun makanan yang tidak dimasak sampai matang. Makanan tersebut sangat mungkin tercemar bakteri atau parasit yang berbahaya apabila dikonsumsi ibu hamil.

Misalnya, pada daging terdapat bakteri listeria. Bakteri tersebut terdapat pada daging unggas mentah. Jika tidak diolah dengan baik maka dapat mengakibatkan keguguran. Selain itu, telur setengah matah atau makanan laut mentah juga memiliki bakteri salmonella yang bisa memicu keguguran.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini