WHO: Varian Baru Covid-19 Telah Menyebar ke 70 Negara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Varian covid-19 jenis baru yang lebih menular diklaim oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah menyebar ke 70 negara di dunia.

Menurut WHO, varian baru yang dikenal sebagai VOC 202012/01 atau B.1.1.7 dan telah terbukti lebih mudah menular daripada varian virus sebelumnya.

Semua virus bermutasi ketika mereka mereplikasi untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka, dan para ilmuwan telah melacak beberapa mutasi Sars-CoV-2, virus yang menyebabkan Covid-19.

Sebagian besar mutasi tidak terlalu penting, tetapi WHO telah mendesak negara-negara untuk secara aktif bekerja untuk menemukan mutasi yang mungkin secara signifikan mengubah virulensi atau penularan virus.

Kemudian, ada pula kasus varian 501.V2 yang pertama kali ditemukan di Afrika Selatan pada Oktober lalu.

Mengutip The Straits Times, seperti varian Inggris, varian Afrika juga memiliki mutasi pada protein lonjakannya bagian dari virus yang menempel pada sel manusia dan membantunya menyebar membuatnya berpotensi lebih menular daripada jenis lain.

“Tetapi penelitian juga menunjukkan bahwa varian ini kurang rentan terhadap netralisasi antibodi,” kata WHO.

Hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa varian tersebut menimbulkan risiko infeksi ulang yang tinggi, dan juga dapat menghambat keefektifan vaksin Covid-19 yang jumlahnya terus meningkat.

WHO mengatakan lebih banyak penelitian diperlukan, tetapi menekankan bahwa penelitian observasi di Afrika Selatan tidak menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang.

WHO juga bilang, varian ketiga dari virus tersebut, yang pertama kali ditemukan di Brasil, sekarang ada di delapan negara, naik dari hanya dua minggu lalu.

Varian yang disebut P1, telah menimbulkan kekhawatiran serupa bahwa virus itu bisa lebih menular atau menyebabkan penyakit yang lebih parah.

“Studi lebih lanjut diperlukan untuk menilai apakah ada perubahan dalam penularan, tingkat keparahan atau aktivitas penetral antibodi sebagai akibat dari varian baru ini,” kata WHO.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini