MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Kepala Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menandai satu tahun sejak kasus pertama virus korona dilaporkan oleh Cina, dengan mendesak negara-negara di dunia memastikan bahwa vaksin tersedia bagi mereka yang berisiko di mana saja, tidak hanya di negara-negara kaya.
Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, menganggarkan 4 miliar USD untuk membeli vaksin COVID-19. Vaksin ini kemudian didistribusikan untuk negara-negara miskin dengan fasilitas vaksin COVAX.
“Ini adalah tantangan yang harus kita hadapi di Tahun Baru,” ucap Tedros, melansir NDTV, Kamis, 31 Desember 2020.
“Vaksin menawarkan harapan besar untuk membalikkan gelombang pandemi. Tetapi untuk melindungi dunia, kita harus memastikan bahwa semua orang yang berisiko di mana pun – tidak hanya di negara yang mampu membeli vaksin – diimunisasi,” ucapnya.
Ia juga mendesak semua negara di dunia memerangi teori konspirasi dan serangan terhadap sains, dengan mengatakan bahwa dunia dapat berjalan bermil-mil dengan bersama-sama, membantu satu sama lain di sepanjang jalan, dari berbagi vaksin secara adil hingga menawarkan layanan yang akurat.
Aliansi COVAX, yang bertujuan untuk mengamankan akses yang adil terhadap vaksin COVID-19 untuk negara-negara miskin, mengatakan pihaknya memiliki 2 miliar dosis vaksin virus corona dan pengiriman pertama jatuh tempo awal 2021.
WHO akan mengunjungi Cina pada pekan pertama Januari untuk menyelidiki asal mula virus SARS-CoV-2 yang muncul di pusat kota Wuhan pada Desember 2019. Beijing sendiri menyambut baik niat WHO tersebut.
Berdasarkan laporan Reuters, lebih dari 81,84 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona baru secara global dan 1.788.443 telah meninggal dunia.