Waspada Strategi Dua Sisi Mata Uang Teroris

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok teroris terus menjalankan strategi dua sisi mata uang yaitu dengan tetap bertahan di tengah pandemi sementara di sisi lain terus melakukan mobilisasi aksi teror. Berdasarkan laporan The Habibie Center berjudul Pandemi, Demokrasi, Ekstremisme Berkekerasan di Indonesia dijelaskan bahwa pandemi Covid-19 turut memengaruhi pergerakan kelompok ekstremis.

ISIS misalnya, sudah mengeluarkan panduan tentang Covid-19 kepada para pendukung dan simpatisannya agar menghindari pandemi dengan tidak melakukan mobilisasi lintas negara. Bahkan, dalam bulletin berita online Al-Naba, ISIS mendorong para pendukungnya untuk mencuci tangan dan menutup mulut saat bersin.

Selain itu, persepsi lain yang dikemukakan ISIS yaitu anggapan bahwa Covid-19 adalah penyakit yang diturunkan untuk menghancurkan musuh kelompok Islam terutama pihak yang telah membinasakan Abu Bakar al-Baghdadi.

Maka situasi ini dianggap sebagai kesempatan tepat untuk melakukan serangan terhadap musuh yang dianggap sedang lemah. Coleman (2020) menjelaskan bahwa ISIS terus mendesak para pengikutnya melakukan jihad dengan memanfaatkan kondisi keamanan yang lemah.

Dalam salah satu situs web gerilyawan, oknum bernama Abu Hamzah al-Quraishi menyebut bahwa Covid-19 adalah azab dari Tuhan. Melalui rekaman video, ia mengatakan untuk terus bergerak melawan musuh.

Situs web pemantauan SITE Intelligence Group menegaskan bahwa rekaman itu asli.

“Juru bicara ISIS menggemakan sentiment Jihad Covid-19 sebagai azab dari ilahi,” kata SITE Intelligence Group.

Seruan ini pun beredar luas dan menyasar kelompok-kelompok ekstremis berbasis kekerasan lain yang berada di Indonesia. Bahkan menurut bulletin Al-Naba, pimpinan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) wilayah Jawa mengkonfirmasi bahwa Covid-19 adalah bagian tentara Allah.

Akibat persepsi ini keamanan negara menjadi rentan karena kelompok-kelompok JAD dan Muhajidin Indonesia Timur (MIT) menjadikan momentum ini sebagai kesempatan melakukan serangan.

 

 

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini