MATA INDONESIA, JAKARTA – Romantisasi jihad kerap diutarakan oleh perempuan sebagai bentuk dukungan terhadap pasangannya yang tengah berjihad. Peneliti dari S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) Unaesah Rahmah menegaskan bahwa fenomena ini cenderung memiliki pengaruh kuat terhadap perempuan pada usia remaja.
“Bagi remaja romantisasi jihad ini sangat menarik, oh ternyata menyuruh kekasih kita untuk ke Suriah itu adalah pengalaman mengasyikan,” kata Unaesah di dalam diskusi tentang ‘Keterlibatan Perempuan dalam Kontra Radikal-Teroris di Media Sosial di kanal Youtube Sang Khalifah, Kamis 18 Maret 2021.
Beberapa contoh narasi-narasi yang digunakan dalam romantisasi jihad misalnya seperti ‘Mujahidku pamit ke Suriah, batinku tersiksa kerinduan’ kemudian ada juga ‘Separuh hatiku telah kau bawa ke Suriah’.
Maka Unaesah Rahmah menilai susunan narasi ini berpotensi memberikan pengaruh khususnya perempuan berusia remaja untuk mendukung pasangannya untuk berjihad.
“Ini kata-kata yang disukai oleh remaja-remaja suka hal sifatnya baper, misalnya mendorong kekasih kita ke Suriah pasti perasaannya begini,” kata Unaesah.
Selain itu, Unaesah juga menekankan bahwa narasi-narasi yang mentargetkan perempuan lain untuk mencari pasangan yang melakukan jihad juga patut menjadi perhatian.
Hal ini memengaruhi mereka untuk mencari pasangan yang berjihad ke Suriah khususnya untuk bergabung dengan kelompok teroris. Fenomena ini semakin memperlihatkan bahwa peran perempuan dalam melakukan ‘Romantisasi Jihad’ cukup berpengaruh.