MATA INDONESIA, JAKARTA – Aksi teror brutal yang dilakukan oleh kelompok separatis Papua (KSP) terhadap sejumlah guru di Beoga, Kabupaten Puncak, menyita perhatian publik. Kapolda, Irjen Mathius D Fakhiri menegaskan bahwa hal ini dipicu motif aksi balas dendam.
“Kalau kita lihat kelompok ini selalu seperti itu, dia mudah sekali menyimpan dendam kepada siapa yang dianggap melakukan intimidasi, pasti mereka akan membalasa,” kata Irjen Pol Mathius Fakhiri, Rabu 14 April 2021.
Tidak hanya memiliki motif balas dendam, KSP juga bermaksud untuk memancing aparat keamanan untuk keluar dari perimeter pengamanan.
“Mereka bisa melakukan apa saja untuk memancing petugas, tetapi kita minta petugas tidak boleh terlalu mudah terpancing karena itu berbahaya bagi keselamatan mereka,” kata Fakhiri.
Sebelumnya, KSP telah menembak mati dua guru yaitu Oktovianus Rayo dan Yonatan Randen. Kelompok yang dipimpin oleh Sabinus Waker juga membakar dua rumah guru yang berada di Distrik Beoga.
Melihat hal ini, Polda Papua berjanji mencari dan menangkap kelompok bersenjata separatis Papua yang merupakan pelaku serangkaian aksi kekerasan di Beoga dan Ilaga, Kabupaten Puncak.
“Tentu kami akan kejar terus mereka. Mereka ini melanggar hukum. Aparat Kepolisian dan TNI tidak akan mundur selangkahpun untuk menegakkan aturan. Kita akan cari dan tangkap mereka,” kata Irjen Pol Mathius Fakhiri.