MATA INDONESIA, JAKARTA – Warga Bengkulu diminta untuk waspada akan ancaman bencana hidrometeorologi seperti banjir, angin kencang dan tanah longsor yang berpotensi melanda.
Pelaksana Harian Sekda Provinsi Bengkulu Soemarno berkata, bencana ini dipicu curah hujan tinggi.
Sementara potensi hari tanpa hujan diperkirakan hanya berlangsung dalam kurun waktu yang pendek yaitu sekitar satu hingga lima hari saja dan hanya disebagian wilayah saja.
“Ini yang perlu kita waspadai, apabila ketiga fenomena cuaca ini terjadi dalam waktu yang bersamaan, pastinya seluruh stakeholder akan turun untuk terlibat mengatasi persoalan ini,” kata Soemarno, Jumat 20 November 2020.
Menurut Kepala BPBD Bengkulu Rusdi Bakar, pihaknya sudah mengimbau masyarakat untuk bersiap bilamana bencana tersebut datang, khususnya banjir.
“Lakukan beberapa hal untuk mengantisipasi insiden tersebut dengan mendiskusikan di dalam anggota keluarga sehingga risiko yang lebih besar dapat dihindari,” ujarnya.
Selain itu, menurut Rusdi hujan lebat dengan durasi lama serta kondisi tanah labil dapat menjadi pemicu terjadinya bahaya tanah longsor yang merupakan salah satu jenis kejadian hidrometeorologi yang mematikan di Indonesia.