Warga Yahudi Maroko Sambut Baik Normalisasi dengan Israel

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Maroko merupakan rumah bagi komunitas Yahudi yang besar sebelum Israel didirikan tahun 1948. Dan sekitar 3 ribu orang Yahudi masih tinggal di Maroko.

Tak mengherankan bila kemudian banyak warga Israel yang melakukan perjalanan ke Maroko setiap tahun untuk mengunjungi tempat keagamaan maupun tempat wisata. Akan tetapi, belum ada penerbangan langsung dan warga Israel harus menjalani proses panjang untuk mendapatkan visa.

Suzanne Harroch menyambut suka cita normalisasi hubungan antara Maroko dan Israel. Penyanyi Yahudi Maroko dari Rabat itu mengatakan aransemen baru itu akan membuatnya lebih dekat dengan para kerabatnya yang berada di Israel.

“Sejarah orang Yahudi di Maroko sudah ada sejak tiga ribu tahun yang lalu. Sejarah ini telah terputus, tetapi sekarang dengan kebijakan ini keadaan normal akan segera pulih,” kata Suzanne, melansir Reuters, Sabtu, 12 Desember 2020.

Sentimennya digaungkan oleh Menteri Kabinet Israel, Miri Regev yang orang tuanya termasuk di antara 250 ribu orang Yahudi yang diperkirakan bermigrasi dari Maroko ke Israel. Dia mengatakan orang Israel yang lebih tua akan lebih mudah untuk saling mengunjungi.

“Mereka akan mengunjungi cucu mereka, anak-anak mereka. Mereka dapat bangga dengan warisan mulia yang mereka bawa,” kata Regev.

Pada Jumat (11/12), Maroko menerima kesepakatan normalisasi dengan Israel yang dimediasi oleh Amerika Serikat. Sementara bagian dari kesepakatan yang ditawarkan, Presiden AS, Donald Trump setuju mengakui kedaulatan Maroko atas Sahara Barat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini