MATA INDONESIA, JAKARTA-1.500 makam warga dan beberapa makam keramat di Desa Wates Jaya, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor bakal dibongkar. Makam seluas 1,2 hektar tersebut bakal dibangun theme park. Pembongkaran itu memicu protes keluarga pemilik makam dan warga setempat.
“Ada kurang lebih 1,500 makam dan beberapa makam keramat di sana (Ciletuh), saat ini rencananya akan digusur oleh perusahaan itu, tapi saya tidak mau menyebutkan makam siapa saja, karena itu amanat leluhur kami untuk tidak mempublikasikan,” kata Ketua Forum Rakyat Ciletuh, Firman, Kamis 1 Oktober 2020.
Ia mengatakan makam keramat itu sudah ada sebelum pra kemerdekaan menurut leluhurnya. Bahkan, Belanda sempat merampas tanah masyarakat di tahun 1834 dan dijadikan perkebunan teh Abdeling Pondok Gede. Tapi pemakanan warga tidak diganggu sedikit pun.
“Belanda saja tidak mengganggu pemakaman di sini, tapi ini malah menggangu pemakaman kami, ada yang sudah kena patok juga makam oleh perusahaan itu,” katanya.
Ia mengatakan, permasalahan antara pengusaha dengan warga ini sudah terjadi hampir delapan tahun lamanya, mulai dari tanah garap, pemalsuan kop yang tadinya sebatas daftar hadir.
Terpisah Ketua RW 06, Desa Wates Jaya, Jaja Mulyana menyebutkan, untuk sementara ini yang terdampak dari aktivitas proyek itu di antaranya warga di RT 01, 02 dan 03.
“Ya betul, mereka juga memagar sebagian lahan kami (warga, red). Tentunya kami menolak aktifitas dari pembangunan tersebut, karena menilai mereka perusahaan belum ada izin dari warga,” katanya.
Ia menyebutkan ada sebanyak 600 kepala keluarga (KK) dengan 1.300 jiwa di wilayahnya terancam tidak punya akses untuk beraktifitas, akibat pembangunan salah satu perusahaan itu.