MATA INDONESIA, YERUSALEM – Varian Covid-19 baru kembali teridentifikasi. Berdasarkan laporan, vaksin Covid-19 bahkan tidak efektif dalam melawan varian anyar bernama varian Lambda.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengklasifikasikan varian Lambda sebagai variant of interest. Varian Lambda saat ini beredar di beberapa negara Amerika Selatan dengan kecepatan masif dan keberadaan mutasi kritis telah terdeteksi pada protein lonjakan.
Sementara dampak mutasi pada kekebalan antibodi pasien dan efisiensi vaksin tidak sepenuhnya diketahui. Fakta bahwa varian Delta telah mengurangi efisiensi vaksin menjadi sekitar 64 persen telah membuat WHO khawatir akan resistensi serupa.
Para peneliti menggunakan sampel plasma dari petugas kesehatan di Santiago, Chili yang telah menerima dua dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac, untuk membandingkan efektivitas vaksin terhadap varian Lambda dibandingkan dengan bagaimana vaksin itu bereaksi terhadap strain yang lebih tua.
Mereka menyimpulkan bahwa mutasi yang ada pada protein lonjakan varian Lambda sangat mengurangi efektivitas vaksin Covid-19 dibandingkan dengan varian Alpha dan Gamma. Namun, belum ada perbandingan antara varian Lambda dan varian Delta.
Melansir Jerussalem Post, varian Lambda pertama kali diidentifikasi di Peru pada Agustus 2020. Varian ini menyebabkan 82 persen kasus Covid-19 di negara tersebut selama dua bulan terakhir.
Sementara di Chili, varian ini menyebabkan sepertiga kasus Covid-19 dalam jangka waktu yang sama. Dan Inggris, menjadi negara non-Amerika Selatan yang telah mengidentifikasi varian ini dalam beberapa kasus Covid-19, menurut majalah Fortune.
Pemerintah Inggris melaporkan bahwa sebanyak enam kasus varian Lambda ditemukan di sana, berdasarkan data yang dipublikasikan Public Health England (PHE)
“PHE sedang melakukan pengujian laboratorium untuk lebih memahami dampak mutasi pada perilaku virus. Semua intervensi kesehatan masyarakat yang tepat akan dilakukan, termasuk pelacakan kontak tambahan dan pengujian yang ditargetkan,” PHE menyatakan.
“Di mana kasus telah diidentifikasi, tindak lanjut kasus tambahan, pengujian kontak dan jika diperlukan penemuan kasus yang ditargetkan akan dikerahkan untuk membatasi penyebarannya,” sambung pernyataan tersebut.