Viral, Pria Irlandia Tabrakkan Truknya ke Gerbang Kedutaan Rusia, Warga Bersorak

Baca Juga

MATA INDONESIA, DUBLIN – Tak sedikit warga dunia yang mengecam sikap Presiden Rusia, Vladimir Putin yang mengeluarkan instruksi operasi militer khusus terhadap tetangganya, Ukraina.

Berbagai cara dilakukan warga dunia untuk memprotes sikap Presiden Putin, mulai dari menggelar aksi demonstrasi hingga yang terbaru adalah menabrakkan truknya ke gerbang Kedutaan Besar Rusia di Kota Dublin.

Pria Irlandia itu beralasan bahwa aksinya itu adalah upaya untuk mengusir Duta Besar Rusia di negaranya dan memprotes perang yang sedang berlangsung di Ukraina. Akibatnya, pria bernama Desmond Wisley itu didakwa atas kerusakan kriminal.

Berdasarkan sebuah video yang kini viral di media sosial itu menunjukkan sebuah truk besar secara perlahan-lahan mundur dan menabrak gerbang Kedubes Rusia. Menariknya, orang-orang yang sedang berada di lokasi tersebut terdengar bersorak.

Truk tersebut diketahui merupakan milik bisnis keluarga Wisley – yang menyediakan berbagai perlengkapan gerejawi untuk gereja-gereja, harian Times melaporkan.

“Saya telah melakukan bagian saya, teman-teman. Sudah waktunya bagi Irlandia untuk melakukan bagian mereka,” kata Wisley saat dia ditangkap oleh polisi Irlandia, melansir News Week, Rabu, 9 Maret 2022,

“Saya baru saja melakukan ini untuk menciptakan koridor yang aman bagi duta besar Rusia untuk meninggalkan Irlandia. Saya ingin duta besar dan rekan-rekannya meninggalkan negara ini … Sudah waktunya kita berdiri,” sambungnya.

Kedutaan Rusia di Dublin telah menjadi subyek protes sejak konflik di Ukraina dimulai hampir dua pekan lalu. Beberapa hari sebelumnya, seorang pengunjuk rasa melemparkan cat merah ke kedutaan dengan simbol darah untuk memprotes perang.

Kedutaan Rusia menanggapi tindakan Wisley dengan menyebutnya sebagai tindakan kriminal kegilaan terhadap misi diplomatik damai. Pihak berwenang juga telah bergerak untuk mendirikan penghalang keamanan di sekitar gedung setelah insiden itu.

“Kedutaan telah melakukan kontak dengan Departemen Luar Negeri Irlandia, menuntut pihak berwenang Irlandia mengambil langkah-langkah komprehensif untuk memastikan keselamatan staf dan anggota keluarga mereka,” kata pihak Kedutaan Rusia dalam sebuah pernyataan.

“Insiden ini sangat memprihatinkan. Kami percaya bahwa tidak ada orang yang waras yang dapat mendukung tindakan tidak masuk akal dan biadab seperti itu,” sambungnya.

Rusia dan Ukraina memasuki hari ke-13 pertempuran pada hari Selasa, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan instruksi invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari.

Setidaknya 2 juta warga sejauh ini telah melarikan diri dari Ukraina dan lebih dari 1.000 warga sipil tewas, menandai krisis pengungsi yang tumbuh paling cepat di Eropa sejak Perang Dunia II.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pendekatan Holistik Penting Sebagai Strategi Pencegahan Narkoba Sejak Dini

Oleh : Andika Pratama )* Penyalahgunaan narkoba terus menjadi ancaman besar yang merusak masa depan generasi muda dan stabilitas sosial bangsa. Dalam upaya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini