Viktor Axelsen Juga Idolai Lin Dan, Gugup saat Bertanding

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Tak hanya Kento Momota, tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen juga mengidolai Lin Dan. Axelsen mengaku gugup ketika pertama kali berhadapan dengan Lin Dan.

Bersama Momota, Axelsen adalah dua tunggal putra bulutangkis terbaik dunia saat ini. Selama kariernya, Axelsen bertemu sembilan kali dengan Lin Dan.

Axelsen berhasil meraih enam kemenangan dari sembilan pertemuan. Di pertemuan pertama, Axelsen mengaku gugup harus berhadapan dengan sang idola. Saat itu Axelsen baru berusia 18 tahun dan harus berhadapan dengan Lin Dan di 2012 yang masih dalam kondisi puncak.

Pertemuan pertama Axelsen dan Lin Dan terjadi di babak pertama Malaysia Open 2012. Saat itu Lin Dan memang mudah dua gim langsung, 21-14 dan 21-13 dalam waktu 31 menit.

“Sebelum pertandingan saya sangat gugup. Sejak kecil saya selalu menonton dia bermain dan saya beharap di pertandingan melawan dia bisa tampil bagus,” ungkap Axelsen, di Instagram pribadinya.

“Meski kalah, tapi pertandingan itu membuat saya makin termotivasi. Dia idola saya dan mendapat kesempatan bertanding melawan dia memberikan saya kekuatan untuk terus bekerja keras,” katanya.

“Lin Dan adalah pebulutangkis luar biasa. Pertandingan di 2012 adalah kesempatan besar buat saya dan saya banyak belajar dari kekalahan itu,” tuturnya.

Axelsen mencatatkan dua kemenangan besar lawan Lin Dan. Pertama, Axelsen mengalahkan pebulutangkis China itu di perebutan medali perunggu Olimpiade 2016. Kemudian, Axelsen menggagalkan ambisi Lin Dan meraih gelar keenam Kejuaraan Dunia di Glasgow setahun kemudian.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini