Varian Omicron Menggila, Inggris Kembali Terapkan WFH

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Pemerintah Inggris menyarankan warganya untuk kembali bekerja dari rumah atau working from home (WFH). Selain itu pemakaian masker juga kembali diwajibkan, menyusul munculnya varian baru, Omicron.

“Pergilah bekerja (ke kantor) jika Anda harus, tetapi bekerjalah dari rumah jika Anda bisa,” kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, melansir BBC, Kamis, 9 Desember 2021.

PM Johnson mengatakan sebanyak 568 kasus varian Omicron telah dikonfirmasi sejauh ini di seluruh Inggris. Ia menduga bahwa jumlah sebenarnya pasti jauh lebih tinggi.

Badan Keamanan Kesehatan Inggris memperkirakan varian Omicron akan menjadi strain dominan di Negeri Ratu Elizabeth dalam waktu dua hingga empat pekan ke depan.

Sementara itu, untuk memperkuat proteksi publik dari varian Omicron, pihak berwenang Inggris telah menetapkan target untuk memberikan suntikan booster kepada semua orang dewasa pada akhir Januari.

Selain Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara juga dikabarkan akan menerapkan kebijakan serupa. Di Skotlandia, Menteri Nicola Sturgeon mengimbau para pengusaha bahwa mereka harus memastikan semua stafnya bekerja dari rumah, setidaknya hingga pertengahan Januari 2022.

Sementara itu di Irlandia Utara, para menteri mengatakan bahwa lebih banyak orang bekerja dari rumah akan mengurangi risiko infeksi virus corona, baik di dalam maupun di luar tempat kerja.

Di Wales, pengusaha didorong untuk membiarkan para pegawai bekerja dari rumah jika memungkinkan. Panduan mengatakan staf tidak boleh diperlukan atau ditempatkan di bawah tekanan untuk kembali ke tempat kerja kecuali ada kebutuhan bisnis yang jelas.

Meskipun batasan jarak sosial tidak lagi berlaku di sebagian besar Inggris Raya, bisnis masih memiliki kewajiban hukum untuk mengelola risiko terhadap staf dan pelanggan. Para pengusaha harus mengikuti panduan keselamatan resmi dan melakukan penilaian risiko virus corona bagi staf yang berada di kantor.

Menurut Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Sage) pemerintah, bekerja dari rumah adalah salah satu cara paling efektif untuk mengurangi keterpaparan sosial Covid-19.

Bekerja dari rumah sangat membatasi kontak tatap muka baik dengan rekan kerja maupun di transportasi umum. Dengan demikian, Sage mengatakan bahwa WFH memiliki dampak kuat terhadap penularan virus corona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini