MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan tingkat vaksinasi yang tinggi menjadi pendorong pergerakan dan pertumbuhan perekonomian ke depan
Dirinya optimis kondisi usaha pada tahun 2022 akan jauh lebih baik dari tahun 2020 dan 2021.
Setelah mal dibuka secara bertahap dengan kapasitas 25 persen, dia mengatakan APPBI menyambut baik pelonggaran atas pusat perbelanjaan. Khususnya, yang berlokasi di empat kota, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang dan Surabaya.
Dengan diperbolehkannya pusat perbelanjaan beroperasi maka banyak sektor usaha nonformal skala mikro dan kecil yang berada di sekitar pusat perbelanjaan juga tertolong dari kesulitan selama ini akibat kehilangan pelanggan.
Meski demikian, pelonggaran yang diberikan saat ini dianggap masih belum dapat meringankan beban berat kondisi usaha sektor pusat perbelanjaan di Indonesia yang telah dialami lebih dari satu setengah tahun.
“Khususnya selama tidak beroperasional selama lebih dari lima pekan terakhir ini, yaitu selama pemberlakuan PPKM Darurat dan PPKM berdasar level,” katanya.
Pelonggaran yang telah diberikan, lanjut dia, tidak langsung menghapus dampak berat yang diderita selama penutupan operasional. Berdasarkan pengalaman selama pandemi ini, katanya, untuk menaikkan tingkat kunjungan yang hanya sebesar 10-20 persen saja diperlukan waktu tidak kurang dari 3 bulan.
Dia juga mengharapkan persyaratan wajib vaksinasi bagi siapa saja yang berada di pusat perbelanjaan akan mempercepat pencapaian herd immunity, sehingga Indonesia segera dapat keluar dari krisis kesehatan.