Vaksinasi Dosis Pertama Jawa Barat Sudah 76 Persen, Vaksin Booster untuk Sasaran Terbatas

Baca Juga

MATA INDONESIA, BANDUNG – Vaksinasid dosis pertama di Jawa Barat sudah mencapai 76 persen. Kini, sedang dikejar pelaksanaan vaksinasi anak 6-11 tahun.

Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Dedi Supandi mengatakan, penuntasan vaksinasi dosis 1 dan 2 Jabar akan terus dilakukan di tahun 2022 ini, ditambah dengan vaksinasi anak usia 6-12 tahun.

Hingga akhir Desember, vaksin dosis 1 mencapai 76,46 persen, dan untuk dosis 2 sudah 53,68 persen. Untuk lansia mencapai 73 persen dosis 1, dan dosis 2 mencapai 42 persen.

“Sedangkan vaksin anak yang baru dimulai, sampai saat ini mencapai 15,64 persen,” ujarnya.

Menurut Dedi, kendala yang dihadapi dalam vaksinasi anak karena sedang dalam masa libur sekolah, sehingga titik vaksinasi tak bisa hanya dilaksanakan di sekolah.

“Akhirnya kita menggelar vaksinasi anak ini di sentra-sentra vaksinasi dengan didampingi para orang tua,”katanya.

Sementara itu, vaksinasi booster hanya diberikan untuk sasaran terbatas, bukan untuk masyarakat luas seperti vaksinasi dosis 1 dan 2.

“Sasarannya adalah 184.000 tenaga kesehatan, TNI dan Polri,” ucapnya.

Dedi menjelaskan, Jabar lebih awal memberikan vaksin dosis 3 dari jadwal pemerintah pusat. Pada akhir Desember 2021 vaksin itu sudah disuntikan ke sasaran.

Pasalnya, di beberapa provinsi termasuk Jawa Barat, ada stok vaksin yang memasuki masa kedaluwarsa pada akhir Januari dan Februari 2022.

“Setelah kita meminta izin pemerintah pusat, kemudian kita laksanakan vaksin booster mulai 27 Desember 2021,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini