Vaksinasi Covid-19 untuk Anak di Papua Sudah Dimulai

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAYAPURA – Di Papua pelaksanaan vaksinasi untuk anak-anak usia 6-11 sudah dimulai. ”Sekarang juga sudah mulai memvaksin anak-anak 11 tahun ke bawah,” ujar Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, saat  meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Twano, Kelurahan Entrop, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura, Papua, Sabtu 13 November 2021.

Menurut Muhadjir, pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk anak sama pentingnya dengan vaksinasi pada orang dewasa. Vaksinasi akan membuat anak lebih aman dan siap menghadapi pembelajar tatap muka.

“Ini suatu hal yang penting agar anak-anak mendapatkan pendidikan yang setara, yang sama dengan mereka yang dewasa. Terutama dalam menghadapi pembelajaran tatap muka,” ujarnya.

Dalam peninjauannya, Muhadjir mendapat laporan bahwa pelaksanaan program vaksinasi di Kelurahan Entrop sudah berjalan dengan baik.

“Alhamdulillah, tadi sudah dilaporkan, di sini (Kelurahan Entrop) vaksinasi tahap pertama sudah 60 persen lebih, dan tahap keduanya sudah 30 persen lebih,” kata dia.

Berdasar data Kementerian Kesehatan per 12 November 2021, vaksinasi tahap pertama di Kota Jayapura sudah mencapai 166.873 penduduk atau 71,97 persen. Sementara, vaksinasi tahap kedua mencapai 113.738 orang atau 49.05 persen.

Masih mengacu pada data yang sama, capaian vaksinasi tahap pertama di seluruh Provinsi Papua 654.125 penduduk atau 25.23 persen. Sedangkan vaksinasi tahap kedua sebanyak 496.727 penduduk atau 18.18 persen.

Menurut Muhadjir, pelaksanaan vaksinasi di Papua, khususnya Kota Jayapura telah mencatat kemajuan pesat.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini