MATA INDONESIA, JAKARTA – Tak mau kalah dari Cina, Rusia juga akan melakukan uji klinis vaksin Covid-19 Sputnik V kepada 55 ribu relawan.
Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) sebagai pengelola pengembangan vaksin menyatakan, 55 ribu relawan itu mereka peroleh hanya dalam dua pekan saja.
“Dalam waktu dua pekan saja, 55.000 relawan telah berhasil direkrut di Moskow lebih dari yang diperlukan, yakni sebanyak 40.000 untuk fase uji klinis Sputnik V ,” kata Pemimpin Eksekutif RDIF, Kirill Dmitriev, dalam pernyataannya, seperti dikutip pada Senin 14 September 2020.
RDIF bersama Institut Gamaleya, lembaga penelitian vaksin Rusia, memulai proses uji klinis tahap III untuk mengkaji kemanjuran, kemunculan respons imun, serta keamanan Sputnik V sejak akhir Agustus lalu.
Wakil Direktur Kinerja Ilmiah Institut Gamaleya, dr Denis Logunov, mengatakan bahwa serangkaian uji klinis yang dilakukan terhadap vaksin itu telah menunjukkan hasil yang menjanjikan, tanpa efek samping berarti.
“Terlepas dari hal itu, sertifikat izin ini mewajibkan kami untuk menjalankan uji klinis lanjutan yang lebih luas, dan nampaknya kami mempunyai protokol besar untuk 40.000 orang peserta,” ujar Logunov.
Rusia berulang kali meyakinkan bahwa vaksin yang dikembangkan dengan basis human adenovirus itu sejauh ini terbukti aman. Pasalnya, lebih dari 250 uji coba klinis telah dilakukan.