Unik, Cara Bima Sakti Motivasi dan Bangun Kedekatan dengan Pemain Timnas u-16

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Bima Sakti punya cara tersendiri dalam memotivasi dan membangun kedekatan dengan para pemain Timnas Indonesias U-16. Cara yang hingga kini terbukti ampuh.

Timnas U-16 lolos ke semifinal Piala AFF U-16 setelah di laga terakhir mengalahkan Vietnam dengan skor 2-1. Skuar Garuda Asia melaju dengan hasil sempurna meraih tiga kemenangan dari tiga laga.

Bima punya sendiri dalam memotivasi dan membangun kedekatan dengan anak asuhnya. Dia menempatkan posisinya sebagai orang tua.

“Saya pikir ini pembelajaran untuk pemain. Kami sebagai tim pelatih dan ofisial sudah mengedukasi mereka, memberi ilmu kepada mereka, memosisikan diri kami sebagai orang tua, kakak, atau teman bagi mereka. Bukan hanya ilmu bola saja, tapi di luar lapangan itu sangat penting agar mereka bisa belajar,” ujar Bima.

Selain itu ada pula peraturan ketat yang diterapkan seperti pembatasan penggunaan telepon genggam serta melakukan ibadah bersama bagi yang Muslim dan mengantar ke tempat ibadah masing-masing bagi non-Muslim.

Selain itu, ada tradisi membawa jersey almarhum Alfin Lestaluhu yang meninggal dunia di 2019.

“Hampir tiga tahun Alfin meninggalkan kita semua, banyak kenangan dengannya. Satu yang paling saya ingat adalah saat dia dengan berani menghampiri saya dan bilang ke saya, untuk mengambil tendangan penalti (melawan Vietnam di Chonburi), meski gagal mengeksekusinya, begitu tidak gol dia langsung datang ke saya lagi terus minta maaf,” katanya.

“Saya bilang tidak usah, kamu hebat. Saya salut dengan keberaniannya, anak umur segitu punya mental dan keberanian yang saya sulit bisa katakan dengan kata-kata,” ungkapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini