Uji Coba Gila Australia, Stadion Diisi 100 Ribu Orang Tanpa Masker

Baca Juga

MATA INDONESIA, INTERNASIONAL – Australia serius mengambil keputusan berani untuk penerapan kehidupan normal baru, dengan cara membuka kesempatan bagi 100 ribu warganya memadati stadion tanpa memakai masker, untuk menyaksikan sepak bola.

Hal ini menyusul klaim keberhasilan Negeri Kanguru dalam mengendalikan pandemi melalui penelusuran kasus yang masif, dan penanganan yang tegas.

Hanya saja, di tengah kesuksesan itu Australia kini berisiko kekurangan pasokan vaksin dan lambatnya pemulihan ekonomi.

Sektor pariwisata internasional dan kegiatan pendidikan tampaknya punya peluang kecil untuk pulih dengan cepat sampai arus kedatangan dibuka kembali dan hal itu hanya bisa dilakukan jika sebagian populasi sudah menjalani vaksinasi. Australia menduduki posisi ke-93 menurut data Global Vaccine Tracker Bloomberg dalam kemampuan vaksinasi dengan 1,7 dosis yang baru disuntikkan bagi 26 juta populasi, atau sekitar 3,2 persen.

Rencananya, vaksinasi akan berjalan pada Oktober mendatang, namun sepertinya akan tertunda hingga awal 2022, ketika pemilu tiba.

Australia termasuk negara yang dinilai berhasil menangani pandemi seperti Selandia Baru, Korea Selatan, Taiwan, namun dalam hal vaksinasi Negeri Kanguru masih tertinggal dari negara lain seperti Amerika Serikat, Inggris, dan negara Eropa.

Menurut jajak pendapat Essential Report yang dipublikasikan pekan lalu, sekitar 52 persen rakyat menilai pemerintah lamban dalam pelaksanaan vaksinasi. Sebanyak 42 persen menyalahkan pemerintah dan 24 persen lainnya mengatakan karena alasan pasokan internasional.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini