MATA INDONESIA, JAKARTA–Alat pelindung diri (APD) menjadi salah satu kebutuhan krusial yang diperlukan tenaga medis saat ini.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan mereka, Tim ahli dan peneliti Universitas Indonesia (UI) mengembangkan prototipe APD dalam bentuk pelindung wajah dengan menggunakan teknologi respirator pemurni udara bertenaga baterai (RPUBB) atau powered air purifying respirator.
“Kami turut berupaya mengerahkan tim ahli dan peneliti di lingkungan UI untuk bersama-sama mengembangkan APD yang bisa membantu tenaga kesehatan dalam menjalankan tugasnya di tengah wabah corona,” ujar Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi UI, Abdul Haris, dalam keterangan tertulisnya.
“Alat ini mampu bekerja selama enam jam secara terus-menerus dan dapat disematkan pada tas atau ikat pinggang khusus dalam pengoperasiannya,” katanya.
APD hasil inovasi UI ini diharapkan mampu melindungi tenaga medis yang tengah bertugas merawat pasien Covid-19.
APD respirator pemurni udara ini diinisiasi awal oleh tim peneliti dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) serta berkolaborasi dengan tim peneliti dari Fakultas Kedokteran (FK) dan Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK) di bawah koordinasi.
Inovasi ini disertai dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Inovasi dan Science Techno Park UI (DISTP UI). Prototipe APD RPUBB akan diuji coba di Rumah Sakit UI (RSUI).
Pengembangan prototipe APD respirator pemurni udara ini dilatarbelakangi tingginya kasus tenaga medis yang menjadi korban penularan covid-19 dalam melaksanakan tugas di lapangan.
APD ini dilengkapi dengan modul pemurni udara, panel data sebagai indikator pengukur tingkat kualitas udara yang sudah tersaring, masker full face lengkap dengan selang udara, dan modul baterai sebagai catu daya alat.
Pengembangan APD pemurni udara ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat penunjang medis yang dapat membantu penanganan pandemi Covid-19 serta meningkatkan jumlah produk alat kesehatan yang dapat diproduksi di dalam negeri.
Tim peneliti UI yang telah mengembangkan alat ini mengajak semua pihak ikut berpartisipasi dalam membantu produksi massal APD ini sehingga bisa dimanfaatkan oleh institusi pelayanan kesehatan di seluruh Indonesia. Partisipasi semua pihak akan sangat membantu pemerintah dalam memerangi epidemi yang mengancam semua elemen bangsa.