Ubah Nasib, Warga Afsel Berbondong-bondong Cari Berlian

Baca Juga

MATA INDONESIA, NATAL – Lebih dari 1,000 orang mencari keberuntungan dengan berbondong-bondong ke Desa KwaHlathi di provinsi KwaZulu-Natal Afrika Selatan (Afsel) untuk mencari sebuah batu mulia, berlian.

Orang-orang hampir dari seluruh wilayah Afsel melakukan perjalanan untuk bergabung dengan penduduk setempat untuk melakukan penggalian. Sebelumnya sekelompok orang melakukan penggalian dan menemukan kristal kuarsa di wilayah tersebut.

“Penemuan ini mengubah hidup,” kata seorang penggali berusia 27 tahun bernama Mendo Sabelo sambil memegang segenggam batu kecil, melansir Reuters, Selasa, 15 Juni 2021.

“Artinya hidup kami akan berubah karena tidak ada yang punya pekerjaan yang layak, saya melakukan pekerjaan sambilan. Ketika saya kembali ke rumah bersama mereka, (keluarga) sangat gembira,” sambung ayah dua anak itu.

Penggali lain, Skhumbuzo Mbhele yang menganggur sepakat dengan pernyataan Mendo Sabelo bahwa batu mulia yang ditemukan di Desa KwaHlathi di provinsi KwaZulu-Natal Afsel akan membantunya, setidaknya untuk melanjutkan hidup.

“Saya belum pernah melihat atau menyentuh berlian dalam hidup saya. Ini pertama kalinya saya menyentuhnya di sini,” ucap Skhumbuzo Mbhele.

Departemen pertambangan Afsel mengatakan bahwa pihaknya mengirim tim yang terdiri dari ahli geologi dan pertambangan ke lokasi untuk mengumpulkan sampel dan melakukan analisis.

Kurangnya analisis batu tidak menghalangi warga Afsel untuk datang ke wilayah tersebut. Pada foto yang beredar terlihat banyaknya antrean mobil yang terparkir di kedua sisi jalan yang berkerikil.

Para pemuda, orang tua, baik perempuan maupun laki-laki terlihat datang ke lokasi untuk menggali dengan peralatan seadanya. Mereka membawa sekop dan garpu tanah demi menemukan apa yang mereka yakini sebagai batu mulia.

Ekonomi Afsel telah lama menderita dari tingkat pengangguran yang sangat tinggi, menjebak jutaan orang dalam kemiskinan dan berkontribusi pada ketidaksetaraan yang telah bertahan hampir tiga dekade setelah berakhirnya politik apartheid tahun 1994. Dan pandemi virus corona semakin memperburuk.

Sejak ditemukannya batuan tersebut, pemerintah provinsi Afsel meminta semua yang terlibat untuk meninggalkan lokasi dan mengizinkan pihak berwenang melakukan pemeriksaan yang tepat, di tengah kekhawatiran orang-orang yang menggali di lokasi berpotensi menyebarkan virus corona.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

BEM Nusantara DIY Gelar Aksi Peringatan Hari Buruh Internasional

Mata Indonesia, Yogyakarta - BEM Nusantara DIY melakukan aksi peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day di Titik Nol Yogyakarta pada Rabu, 1 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini