Tuai Kritikan, Ini Fakta-fakta Film Live Action Mulan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Film live action garapan Disney, Mulan memang sudah dinantikan penggemar animasi Disney. Penayangannya memang mengalami banyak lika-liku terkait masa pandemi Covid-19. Namun, kini Mulan resmi tayang secara serentak di Disney Plus pada 4 September 2020 lalu.

Film Mulan bercerita tentang seorang putri kerajaan bernama Mulan yang ingin membela kerajaannya dari serangan kerjaan lain. Sayangnya, ia tak bisa ikut lantaran dirinya adalah perempuan. Hingga akhirnya, Mulan pun menyamar menjadi laki-laki dan berlatih hingga menjadi prajurit yang tangguh.

Meski sudah tayang, film live action Mulan nyatanya menuai banyak komentar dari netizen dan penikmat film. Lantas, apa saja sih fakta dari film live action Mulan ini? Yuk simak!

  1. Diboikot Masyarakat Sipil dan Aktivis Hong Kong

Baru-baru ini, film Mulan diboikot oleh masyarakat sipil dan aktivis Hong Kong lantaran Liu Yifei, selaku pemeran Mulan yang justru mendukung polisi di Hong Kong. Diketahui, Hong Kong masih melakukan berbagai aksi demonstrasi di jalanan lantaran rancangan undang-undang RUU Ekstradisi yang diajukan Hong Kong kepada China.

Hal yang dilakukan Liu Yifei tentu saja menyakiti perasaan masyarakat Hong Kong yang telah berjuang mati-matian dalam Hak Asasi Manusia. Inilah mengapa film live action Mulan mendapat kecaman dan perlawanan dari masyarakat Hong Kong.

2. Jadi Trending Topic

Masih terkait dengan pemboikotan, hal itu mengantarkan film live action Mulan jadi trending topic di sosial media. Seruan #BoycottMulan pun mencuat di Twitter. Hal ini lantaran banyak warga dari berbagai masyarakat turut memboikor film ini. Bahkan, beberapa warga negara lain sempat memboikot film Mulan sebagai aksi solidaritas dan mendukung Hak Asasi Manusia.

3. Diboikot Korea Selatan

Gak cuma Hong Kong, Korea Selatan juga ikut memboikot film live action Mulan. Pada Agustus lalu, segenap aliansi mahasiswa dan kelompok masyarakat sipil Korea Selatan mengadakan rapat umum dan meminta perusahaan untuk membatalkan rencana perilisan film Mulan di Korea Selatan.

Aliansi masyarakat Korea Selatan mendukung pemboikotan film Mulan tersebut lantaran Liu Yifei tidak pas dengan karakter Mulan yang justru melawan penindasan dan rasisme. Bagi mereka, tidak ada celah bagi siapapun yang menutup mata terhadap kekerasan di Hong Kong.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini