MATA INDONESIA, JAKARTA – Selama pandemi COVID-19, pengiriman barang ekspor dan impor dari dan ke Cina mengalami penurunan. Kondisi itu berimbas pada arus peti kemas di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Sepanjang triwulan I-2020 tercatat arus peti kemas sebanyak 1,569 ribu TEUs, turun 4,2 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 1,638 TEUs. Padahal tahun lalu, untuk bulan Februari penurunan arus peti kemas di pelabuhan itu sebesar 5,13 persen.
“Sementara di bulan Maret lalu penurunannya 4,2 persen. Memang masih menunjukkan ada penurunan tetapi persentasenya semakin mengecil,” kata Direktur Utama PT Pelabuhan Indonesia II (Persero)/IPC Arif Suhartono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu 8 April 2020.
Arif berharap, seiring dengan mulai pulihnya industri di Cina , tren arus peti kemas bisa terus meningkat. Sebabnya, negeri tirai bambu itu merupakan kontributor utama arus peti kemas internasional di Pelabuhan Tanjung Priok.
“Sekarang, aktivitas ekonomi di sana mulai berangsur pulih. Saya harapkan kuartal ke depan trennya semakin membaik,” kata Arif.