Tranmisi Covid-19 Sampai ke Keluarga, Pemerintah Intervensi hingga Tingkat Masyarakat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah akan mengintervensi penyebaran Covid-19 yang terjadi di pangkal penularan yakni masyarakat. Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) Alexander Ginting menegaskan bahwa upaya intervensi di wilayah hulu dilakukan menyusul terjadinya tranmisi virus corona di lingkungan terkecil, yaitu keluarga.

“Karena sejak Maret sampai bulan ke-10, yang awalnya imported cases, kemudian tranmisi antara kantor atau klaster, sekarang sudah terjadi tranmisi di komunitas, sudah ada di keluarga,” kata Alexander, kepada Mata Indonesia News, Jumat 5 Februari 2021.

Maka pemerintah menggelar Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala mikro sebagai langkah intervensi serta didukung dengan pendirian posko tanggal Covid-19 di setiap desa atau kelurahan.

Alexander menegaskan bahwa pembangunan posko juga untuk mendampingi tim pelacak dan mengawasi warga yang menjalani isolasi mandiri.

“Kalau dikurung (diisolasi mandiri) harus dikasih makan, harus diawasi,” kata Alexander.

Adapun mengenai anggaran posko, Kementerian Keuangan telah mengalokasikan pendanaan posko Covid-19 dari Dana Alokasi Umum (DAU) atau Dana Bagi Hasil (DBH) dari anggaran pemerintah daerah kabupaten/kota serta dana desa yang sudah disediakan di tingkat desa.

Secara operasional fungsi posko adalah untuk mendorong perubahan perilaku, layanan masyarakat, pusat kendali informasi dan menguatkan pelaksanaan 3T yaitu testing (pemeriksaan), tracing (pelacakan) dan treatment (perawatan) pasien Covid-19 di desa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini