Tragis, Mantan Ratu Kecantikan Ini Tewas di Tangan Suami

Baca Juga

MATA INDONESIA, BERLIN – Jennifer S, mantan ratu kecantikan tewas di tangan suaminya, Patrick S. Pria berusia 27 tahun itu dituduh mencekik istrinya sampai mati karena dipicu api cemburu.

Patrick membunuh istrinya di kediaman mereka di Biebesheim am Rhein, Jerman pada 27 Februari. Pasangan tersebut sempat perang mulut karena Jennifer berencana meninggalkan suaminya, melansir surat kabar Jerman, Bild.

Pada 27 Februari 2021, Patrick diduga mencekiknya sampai mati dengan tangan kosong. Dia kemudian mengirim sms kepada saudara perempuan istrinya dari teleponnya bahwa dia berencana untuk berjalan-jalan di sepanjang Sungai Rhine sore itu, di mana pencarian palsu dimulai, kata jaksa.

Mayat Jennifer akhirnya ditemukan tidak jauh dari apartemen pasangan itu di Biebesheim am Rhein. Sementara Patrick ditangkap keesokan harinya.

Pasangan ini memiliki riwayat kekerasan dalam rumah tangga dan masalah perkawinan sebelum kematian istrinya, seperti dilansir New York Post.

Pada 8 Januari 2020, Patrick menyamar sebagai pencuri dan mendobrak rumah mereka dan menikamnya dua kali dengan pisau dapur di depan putra mereka yang baru berusia 5 tahun.

Demi menghindari kecurigaan aparat kepolisian, Patrick membuat skenario bahwa istrinya seolah-olah hilang. Patrick juga mengirimkan pesan singkat kepada adik iparnya mengenai pencariannya di Sungai Rhine. Namun, ternyata pencarian itu hanyalah bualan.

Tuduhan tersebut dibatalkan karena Jennifer enggan bersaksi. Meski demikian, Jennifer sempat memberi tahu tim medis dan polisi, beberapa hari setelah kejadian  bahwa pelaku penyerangan itu tak lain adalah suaminya.

Hasil penyelidikan mengungkap semua motif serangan dan pembunuhan yang dilakukan Patrick tak lain karena cemburu. Patrick merasa tidak bisa memilikinya, sementara di sisi lain, ia tidak ingin Jennifer bahagia dengan pria lain.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini