TNI Semakin Menua, Ancaman Siber Semakin Nyata

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL - Kemajuan teknologi yang pesat dan laju di dunia, telah membuka mata TNI yang kini telah berusia 74 tahun akan adanya ancaman siber bagi keutuhan NKRI.

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto berkata semua pihak, terutama para prajurit harus mewaspadai ancaman tersebut, sebagai respons atas perubahan lingkungan strategis yang berkembang secara dinamis dan kompleks.

“Sebagai contoh perang siber yang disertai perang informasi,walaupun tidak menghancurkan, namun sangat merusak bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara sehingga prajurit TNI perlu meningkatkan kewaspadaan,” kata Panglima Hadi dalam amanat tertulis yang dibacakan Pangkoopsau III Marsekal Muda TNI Andyawan Martono P pada peringatan HUT ke-74 TNI di Biak, Papua, Sabtu 5 Oktober 2019.

Menurut Hadi, perkembangan dunia dengan kemajuan teknologi di satu sisi berguna bagi kehidupan manusia. Namun, dampaknya juga luas di berbagai bidang. Kemajuan itu juga telah mengaburkan filosofi perang konvensional dengan menggeser dimensi waktu, karena perang-perang tersebut terjadi di masa damai.

Selain siber, ancaman nyata lainnya adalah potensi bencana alam yang dapat terjadi setiap saat. Panglima mengingatkan, ancaman militer dan nonmiliter selalu berubah dan prajurit TNI harus siap menghadapi itu sekuat tenaga.

Dalam menghadapi berbagai ancaman, diperlukan postur TNI ideal yang dibangun sesuai kebijakan pertahanan negara dan disusun dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara kepulauan.

 

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini