TNI Amankan 160 Senjata Rakitan di Perbatasan Kalimantan Utara

Baca Juga

MINEWS, KALTARA – Satgas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) dari TNI berhasil mengamankan sekitar 160 senajat rakitan tradisional di kawasan perbatasan di Kalimantan Utara (Kaltara).

Tak butuh upaya keras bagi TNI mengamankan senjata tersebut. Soalnya masyarakat di lokasi tersebut yang menyerahkan senjata rakitan itu karena mereka sadar bahwa kepemilikan senpi pribadi adalah tindakan ilegal dan melanggar hukum.

“Satgas Pamtas di Kalimantan Utara berhasil merebut hati rakyat sehingga ikhlas menyerahkan senjata rakitan yang selama ini mereka simpan,” ujar Kepala Penerangan Korem 091/ASN Kapten Arh Asrul Aziz di Samarinda, Sabtu 15 Juni 2019.

Ia juga mengatakan bahwa keberhasilan Satgas Pamtas menunjukkan keberhasilan TNI manunggal dengan rakyat, karena dengan banyaknya warga yang secara sukarela menyerahkan senpi miliknya, hal ini menggambarkan bahwa prajurit mampu melakukan pendekatan dengan baik.

“Adanya komunikasi dan pendekatan persuasif baik oleh Satgas Pamtas Yonif 611/Awang Long dan Yonif 621/Manuntung, termasuk dengan aparat kewilayahan sehingga berhasil mengumpulkan 160 pucuk senpi rakitan,” ujar dia.

Sebanyak 160 senpi rakitan itu terdiri dari 159 pucuk senapan laras panjang dan 1 pucuk pistol. Kini semua jenis senjata rakitan telah diserahkan oleh Kodim 0911/Nunukan kepada Kepala Tim Pal Aju Tarakan yang selanjutnya akan melakukan pemusnahan.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini