MATA INDONESIA, JAKARTA – Limbah medis dari alat pelindung diri (APD), seperti masker kian meningkat di masa pandemi Covid-19 ini.
Hal tersebut memunculkan kekhawatiran, bahwa limbah masker atau APD lainnya bisa menularkan virus corona ke orang lain. Lalu bagaimana mengatasi masalah ini?
Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan LIPI Dr Agus Haryono menjelaskan, dari penelitian terbaru, jumlah sampah meningkat 5 persen di masa pandemi, namun dari segi berat menurun 25 persen.
Akan tetapi, terdapat perubahan aktivitas sehingga isi limbah berubah. Salah satunya, kini ditemukan sampah masker dan APD di lokasi pembuangan limbah.
Hal yang berbahaya dari limbah APD ini adalah, risikonya pada lingkungan, apalagi jika tak dikelola dengan baik.
“Sekarang mulai hanya ditemukan pembuangan limbah APD yang melanggar prosedur, alat rapid test dibuang di pinggir jalan. Sampah dari kota Tangerang, yang mana ada hotel untuk karantina, dibuang ke kota lainnya. Kemudian dari rumah sakit ikut dibuang ke tempat pembuangan akhir,” ujarnya.
Selain pembuangan limbah medis sesuai prosedur, rumah tangga bisa melakukan penanganan lebih dulu sebelum membuang sampah masker.
Ia memberi tips, agar memisahkan sampah APD atau masker dengan sampah rumah tangga lainnya.
Kemudian, tempatkan sampah masker dalam 1 wadah, diamkan selama 6 hari sebelum dibuang dengan sampah rumah tangga lainnya. Dengan begitu, risiko infeksi dari sampah masker bisa diminimalkan.