Timnas Indonesia Jalani Persiapan Jelang Lawan Thailand

Baca Juga

MATA INDONESIA, DUBAITimnas Indonesia mempersiapkan diri jelang pertandingan melawan Thailand di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis 3 Juni 2021.

Selama di Dubai, Indonesia akan menjalani tiga pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022. Selain Thailand, dua lawan lainnya adalah Vietnam dan Uni Emirat Arab.

Pada Selasa 1 Juni 2021 pagi waktu setempat, Evan Dimas dan kawan-kawan berlatih di Lapangan milik UAE FA Uni Arab Emirat Football Association, Dubai, Uni Emirat Arab. Seperti biasa, sebelum masuk materi latihan, para pemain melakukan pemanasan, senam, dan jogging kemudian baru berlatih.

“Kondisi pemain sejauh ini baik. Latihan hari ini, di organisasi permainan, agar bisa bergerak secara bersama-sama,” kata pelatih Shin Tae-yong, di laman resmi PSSI.

Shin Tae-yong juga menyoroti mental anak asuhnya jelang laga lawan Thailand. Dalam dua laga uji coba, Indonesia kalah dari Afghanistan dan Oman. Kemudian, skuat Garuda hanya bisa menang satu kali lawan Thailand dalam satu dekade terakhir.

“Pastinya akan mempengaruhi ke mental pemain, tapi saya sudah mengganti generasinya menjadi baru. Anak-anak saat ini masih muda, kalau mereka bertahan satu atau dua tahun di timnas, pasti akan terbentuk mental yang lebih baik lagi. Ke depannya pasti tidak akan gampang kalah, dan pastinya akan berakhir dengan kemenangan,” ujarnya.

“Pelatih Thailand (Akira Nishino) saat Piala Dunia 2018 memegang timnas Jepang, sampai masuk 16 besar, dia memang pelatih baik dan sangat berpengalaman,” ungkapnya.

Pertandingan Indonesia melawan Thailand digelar di Stadion Al Marktoum, Dubai, Uni Emirat Arab, pukul 20.45 waktu setempat.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

PSN Picu Konflik Agraria, Penguasa Kebal Hukum, Masyarakat Kena Imbasnya

Mata Indonesia, Yogyakarta - Pemilu 2024 menjadi simbol dari semakin melemahnya demokrasi di Indonesia. Ketidakhadiran koalisi yang berpijak pada kepentingan rakyat menandakan hilangnya orkestrasi politik yang mampu memperjuangkan kedaulatan rakyat. Suara rakyat kini seolah hanya menjadi bagian dari strategi politik zaken kabinet, yang membuat rakyat bingung akan nasib suara mereka.
- Advertisement -

Baca berita yang ini