MINEWS, JAKARTA-#GejayanMemanggil kembali ramai di media sosial, dimana hal itu merupakan aksi demontrasi yang pernah dilakukan oleh mahasiswa di kawasan Gejayan (Jalan Affandi) Sleman, Yogyakarta pada 21 tahun silam saat itu untuk melawan rezim Presiden Soeharto.
Namun saat ini, kelompok yang menamakan dirinua Aliasni Rakyat Bergerak mengajak mahasiswa yang ada di universitas di Jawa Tengah untuk melakukan aksi demontrasi serupa.
Alasan mereka melakukan demo karena menganggap bahwa politik Indonesia saat ini sedang dikuasai oleh kelas borjuis yang oligarkis (pemerintahan yang dijalankan oleh beberapa orang yang berkuasa dari golongan atau kelompok tertentu).
Namun, pada kenyataannya aksi ini mendapat respon negatif, dimana ada tiga universitas yang menolak aksi demo tersebut di antaranya?
Universita Sanata Dharma Yogyakarta, yang mengeluarkan surat edaran dan mengambil sikap dengan menolak ajakan aksi di wilayah Gejayan. Surat tersebut dikeluarkan langsung oleh Rektor Universitas Sanata Dharma Johannes Eka Priyatma.
Dalam surat tersebut, tertulis bahwa Universitas Dharma tidak terlibat dan terikat secara institusi dalam Gerakan tersebut. Â Dan Universitas sanata Dharma tidak mendukung Gerakan tersebut oleh karena tidak jelasnya tujuan serta pertanggungjawabannya.
Selain itu, Universitah Gadjah Mada (UGM) juga mengeluarkan surat serupa, dimana UGM tidak terlibat dan tidak mendukung aksi tersebut. Partisipasi terhadap aksi tersebut diminta untuk tidak melibatkan UGM dalam bentuk apapun dan segala hal yang dilakukan atas aksi tersebut menjadi tanggungjawab pribadi. Surat tersebut dikeluarkan oleh Rektor UGM Prof. Ir Panut Mulyono.
Terakhir surat penolakan atas aksi demo tersebut datang dari Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Dalam suratnya yang dikeluarkan oleh Rektor Ir Henry Feriadi, tertulis bahwa ajakan untuk demontrasi jalanan tidak jelas tujuannya maupun pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab dalam aksinya, sehingga rawan untuk disusupi dan ditunggangi kepentingan politik.
UKDW tidak mendukung dan tidak menyarankan mahasiswa untuk ikut dalam aksi tersebut.
 Sleman, Yogyakarta pada 21 tahun silam saat itu untuk melawan rezim Presiden Soeharto.){kind=link}