MATA INDONESIA, JAKARTA – Peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Siti Zuhro menegaskan bahwa di pemilu serentak 2024, partai politik (parpol) tidak akan mudah. Maka komunikasi politik harus terus dilakukan antar partai untuk bisa memetakan arah suara dari pemilih.
“Pemilu 2024 akan lebih rumit dan berat dihadapi oleh partai politik, baik partai besar, menengah maupun kecil. Memenangkan hati rakyat tampaknya semakin tak mudah bagi partai maupun calon-calon pemimpin. Karena itu, partai politik harus mulai membaca kecenderungan arah pemilih dan dan kontestasinya,” kata Siti Zuhro kepada Mata Indonesia News, Jumat 30 April 2021.
Siti juga menanggapi beberapa pergerakan partai politik yang saat ini sudah mulai bergerak untuk mempersiapkan diri menjelang Pemilu 2024. Seperti yang diperlihatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang sudah melakukan safari politik dan bertemu dengan sejumlah partai. Terakhir, PKS bertemu dengan Partai Golkar pada hari Kamis 29 April 2021.
Menurut Siti, pergerakan partai politik wajar terjadi sebagai wujud komunikasi dua arah yang baik antar kekuatan politik.
“Pada dasarnya partai-partai politik memang semestinya melakukan komunikasi politik yang seksama sehingga terjadi komunikasi dua arah yang baik antar kekuatan politik,” kata Siti.
Adapun, PKS baru saja melakukan komunikasi politik dengan Partai Golkar. Pada momentum tersebut, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa partainya dan PKS sepakat untuk mendahulukan politik kebangsaan pada hari mendatang.
Airlangga juga berharap politik identitas bisa ditinggalkan.
“Juga dibahas politik kebangsaan di mana ke depan kami akan mendahulukan politik kebangsaan dan diharapkan politik identitas akan ditinggalkan,” kata Airlangga.