Terus Bertambah, Korban Meninggal Akibat Virus Corona Jadi 170 Orang

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Korban meninggal dunia akibat virus corona terus berjatuhan. Saat ini tercatat Kamis 30 Januari 2020 korban menjadi 170 orang.

Dikutip dari AFP, angka ini meningkat setelah Provinsi Hubei melaporkan 38 kematian baru dengan lebih dari 1.700 kasus yang dikonfirmasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperingatkan pemerintah Cina untuk segera mengambil langkah guna mengatasi wabah virus mematikan itu.

WHO akan mengadakan pertemuan untuk menentukan apakah akan menyatakan wabah virus corona masuk dalam keadaan darurat.

Virus yang menginfeksi saluran pernapasan akut seperti pneumonia itu menebar kekhawatiran dunia karena dinilai sangat mirip dengan SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang pada 2002-2003 menewaskan ratusan orang di Cina dan Hong Kong.

Untuk mencegah penularan lebih luas, Cina telah mengisolasi Provinsi Hubei, khususnya wilayah Wuhan yang menjadi sumber virus corona.

Wuhan merupakan kota terbesar di kawasan tengah Cina dan menjadi salah satu titik penghubung transportasi.

Selain di Cina, kasus infeksi virus corona terdeteksi di sejumlah negara, yakni di Kanada, Amerika Serikat, Prancis, Sri Lanka, Thailand, Taiwan, Vietnam, Korea Selatan, Nepal, Singapura, Australia, Malaysia, Jepang, Kamboja, dan Jerman.

Kasus terbaru ditemukan di Finlandia dan Uni Emirat Arab. Beberapa negara juga sudah mengevakuasi warganya keluar dari Wuhan. Sementara maskapai di seluruh dunia juga telah menangguhkan penerbangan dari maupun menuju China.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pencegahan TPPO di Jogja Diperkuat, Gugus Tugas Dibentuk Kurangi Kasus

Mata Indonesia, Yogyakarta - Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) semakin menjadi perhatian serius di Indonesia, termasuk di Kota Yogyakarta. Korban TPPO seringkali berasal dari kalangan Pekerja Migran Indonesia (PMI), yang terjerat dalam kasus perdagangan manusia akibat berbagai faktor risiko.
- Advertisement -

Baca berita yang ini