MATA INDONESIA, JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana TNI Yudo Margono mengungkapkan bahwa kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang di perairan Bali terbelah menjadi tiga bagian.
“Ini terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana KRI Nanggala terbelah menjadi tiga bagian. Ini badan kapal, bagian buritan kapal. Ini lepas dari badan utamanya yang berbadan tekan,” kata Laksamana TNI Yudo Margono dalam konferensi pers, Minggu, 25 April 2021.
Yudo mengatakan, informasi mengenai terbelahnya kapal ditemukan berdasarkan pantauan KRI Rigel. Di mana KRI Rigel mendapat kontak bawah air yang signifikan di sekitar posisi pertama karamnya kapal selam buatan Jerman tahun 1977 tersebut.
KRI Rigel juga telah melakukan pemindaian secara akurat dengan multibeam sonar dan magnetometer untuk menghasilkan citra bawah air yang lebih detail. Kontak didapat pada kedalaman 800 meter, namun keterbatasan ROV KRI Rigel, data tersebut diserahkan kepada MV Swift Rescue milik Singapura.
“Pukul 09.04 WITA, ROV Singapura dapatkan kontak visual pada posisi 07 derajat 48 menit 56 detik selatan dan 114 derajat 51 menit 20 detik timur, tepatnya dari datum satu tempat tenggelamnya KRI Nanggala berjarak kurang lebih 1.500 yard di selatan, pada kedalaman 838 meter terdapat bagian-bagian dari KRI Nanggala. Di sana KRI Nanggala terbelah jadi 3 bagian,” tutur Yudo.
Terdapat 53 kru yang gugur dalam misi latihan penembakan torpedo KRI Nanggala-402. Selamat jalan pahlawan, Anda akan selalu dikenang.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengonfirmasi temuan bagian dari KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4), yang meliputi kemudi vertikal belakang, jangkar, bagian luar badan tekan, serta baju keselamatan awak MK 11.
Ia juga mengatakan bahwa tim Search and Rescue (SAR) telah bekerja keras untuk memastikan keberadaan KRI Nanggala-402. Di mana kemudian, KRI Rigel melakukan pemindaian secara lebih akurat di lokasi dengan menggunakan magnometer.
“Sehingga dapat menghasilkan citra bawah air yang lebih detail,” kata Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.
KRI Nanggala-402 yang berbobot 1.395 ton dibuat di Jerman tahun 1977 hilang saat tengah melaksanakan latihan penembakan torpedo di perairan Bali pada Rabu (21/4). Di tengah latihan, kapal selam itu hilang kontak dan tidak dapat dihubungi.
Sebanyak 400 personel dan lima kapal dikerahkan untuk mencari kapal selam KRI Nanggala-402. Titik koordinat hilangnya kapal selam saat ini ditemukan, sekitar 95 kilometer sebelah Utara dari Pulau Bali.