Termasuk Kento Momota, 15 Pebulutangkis Jepang Mundur dari Denmark Open

Baca Juga

MATA INDONESIA, TOKYO – 15 pebulutangkis Jepang, termasuk tunggal putra nomor satu dunia Kento Momota, memutuskan mundur dari turnamen Denmark Open 2020. Tapi, ada delapan pebulutangkis Jepang yang tetap tampil.

Denmark Open 2020 Super 750 akan digelar di Odense, 13-18 Oktober. Sebelumnya, BWF (Federasi Bulutangkis Dunia) menunda Piala Thomas dan Uber ke tahun 2021. Kemudian, BWF membatalkan Denmark Masters 2020 Super 750.

Denmark Open akan menjadi turnamen BWF World Tour pertama sejak All England 2020 Maret lalu. Banyak turnamen yang ditunda atau dibatalkan karena pandemi Covid-19.

Rencananya, Denmark Open 2020 akan menjadi turnamen kompetitif pertama bagi Momota usai insiden kecelakaan yang dialaminya di Malaysia Masters pada 13 Januari lalu.

Tak hanya Momota, total ada 15 pebulutangkis Jepang yang mundur dari Denmark Open. Tapi, ada delapan pebulutangkis Negeri Matahari Terbit yang tetap terbang ke Denmark.

Peringkat empat dunia, Nozomi Okuhara (tunggal putri) dan peringkat 16 dunia, Kenta Nishimoto (tunggal putra) tetap berangkat ke Denmark. Pebulutangkis lain yang tetap berangkat adalah tiga ganda putri, yakni Yuki Fukushima/Sayaka Hirota, Mayu Masumoto/Wakana Nagahara, dan Nami Matsuyama/Chiharu Shida.

Sebelumnya, beberapa negara juga memutuskan mundur dari Denmark Open, di antaranya Indonesia, Korea Selatan, Australia, Taiwan, dan Thailand. Tapi, kabarnya ada juga beberapa pebulutangkis Thailand yang tetap berangkat ke Denmark.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini