Teriakkan “Bebaskan Palestina” Menggema di Kota London

Baca Juga

MATA INDONESIA, LONDON – Ribuan demonstran pro – Palestina berbaris di London dan kota-kota lain di Inggris pada hari Sabtu untuk memprotes serangan udara Israel di Jalur Gaza selama pertempuran dengan kelompok Islam Hamas.

Para pengunjuk rasa menyerukan sanksi terhadap Israel selama pawai di Kota London. Beberapa demonstran turut membawa bendera Palestina sambil berteriak “Bebaskan Palestina.”

“Hentikan Pengeboman Gaza,” dan “Sanksi terhadap Israel,” melansir Reuters, Minggu, 23 Mei 2021.

Gencatan senjata pada Jumat (21/5), yang dimediasi oleh Mesir, mengakhiri 11 hari pertempuran antara Israel kontra Hamas Palestina. Namun hanya berselang jam usai kesepakatan gencatan senjata tercapai, polisi Israel kembali menyerang jamaah yang melakukan shalat jumat di Masjid Al-Aqsa.

Warga Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur yang diduduki berbondong-bondong ke Masjid Al-Aqsa Jumat (21/5) pagi dan merayakan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas, sebuah kelompok perlawanan Palestina.

Mereka kemudian ingin berbaris dari Masjid Al-Aqsa ke daerah Kota Tua, tetapi polisi Israel menggunakan granat kejut dan bom gas untuk membubarkan mereka.

Pejabat medis Gaza mengatakan sebanyak 248 orang tewas di daerah kantong Palestina. Pejabat bantuan menyatakan keprihatinan tentang situasi kemanusiaan di wilayah tersebut.

Sementara dari pihak Israel, pejabat kesehatan melaporkan 13 orang tewas dalam pertempuran dengan Hamas dan kelompok militan Palestina lain.

Para saksi di dalam kompleks Masjid Al-Aqsa mengatakan bahwa setelah salat Jumat banyak warga Palestina tinggal di tempat itu untuk merayakan gencatan senjata antara Hamas dan pemerintah Israel.

“Mereka bernyanyi dan memuji ketika kontingen polisi Israel (ditempatkan) di sebelah kompleks masuk ke kompleks dan mulai menggunakan tindakan pengendalian massa yang mereka gunakan sepanjang waktu, termasuk granat kejut, bom asap dan gas air mata,” kata reporter Al Jazeera.

Kekerasan meletus pada 10 Mei, yang dipicu oleh kemarahan warga Palestina menyusul pengekangan hak-hak mereka di Yerusalem oleh Israel, termasuk konfrontasi antara polisi Israel dengan jamaah di masjid Al-Aqsa selama bulan Suci Ramadan.

Pertempuran tersebut juga membuat banyak warga Palestina di Gaza tidak bisa merayakan Hari Raya Idul Fitri sebagaimana mestinya.

Hamas –fraksi militan Islam yang menguasai Gaza, menganggap pertempuran itu sebagai perlawanan yang berhasil dari musuh yang lebih kuat secara militer dan ekonomi. Di Israel, rasa lega terasa pahit.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Usai Pilkada Berjalan Demokratis, Masyarakat Harus Jaga Persatuan

JAKARTA - Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2024 telah dilaksanakan, pelaksanaan demokrasi tersebut berjalan dengan aman, lancar, dan demokratis sesuai...
- Advertisement -

Baca berita yang ini