Terduga Teroris Perempuan Masih Tergolong Usia Muda?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Terduga teroris yang terlibat aksi baku tembak di Mabes Polri, Jakarta, Rabu 31 Maret 2021 diduga perempuan. Hal ini mengacu pada pakaian yang dipakai terduga teroris yaitu baju hitam panjang dengan kain penutup kepala berwarna biru.

Terduga teroris juga disinyalir masih berusia muda. Sebelumnya, ia masuk melewati pintu pejalan kaki Mabes Polri dan mendekati pos penjagaan.

Kepolisian akhirnya mengambil tindakan dengan menembak terduga teroris di lokasi. Peristiwa ini pun terjadi sekitar pukul 16.30.

Berdasarkan video yang beredar, pelaku sempat menodongkan pistol kea rah petugas pos jaga. Dua anggota polisi yang melihat sempat keluar namun akhirnya masuk kembali saat ada pistol yang mengarah ke mereka.

Petugas berpakaian preman mendekat sementara pelaku masih menunggu orang keluar dari pos jaga. Saat terduga berjalan ke arah parkiran sambil menodongkan pistol ke berbagai arah, inilah momen terduga ditembak hingga tersungkur di area Mabes Polri.

Meski demikian, belum ada keterangan resmi dari Polri terkait peristiwa ini.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini